Tips Membuat Curriculum Vitae, dari yang Harus Diperhatikan dan Dihindari

Diposting pada

Bagi Sobat yang sedang atau pernah melamar pekerjaan, pastinya tidak asing lagi dengan dokumen satu ini, Curriculum Vitae (CV). Bahkan, mungkin pernah terbesit di benak kita, “ngapain sih bikin CV?”.

Pasalnya, hampir setiap perusahan atau instansi mencantumkan CV sebagai syarat dokumen yang harus dipenuhi oleh para pelamarnya. Malahan tidak hanya wajib, CV konon dijadikan acuan oleh para rekruter untuk menerima para pelamarnya. Untuk itu, saking pentingnya CV ini, sinaubisnis.com akan mengulas banyak hal seputar CV, penasaran kan? Yuk, simak ulasannya berikut ini!

Pengertian Curriculum Vitae (CV)

Curriculum Vitae (CV) secara etimologi diadaptasi dari bahasa latin yang dapat diartikan “perjalanan dalam hidup saya”. Sebab itu, Curriculum Vitae (CV) adalah dokumen yang menggambarkan diri kita. Karenanya, CV kita harus mampu menjelaskan pencapaian yang telah kita lakukan di masa lalu, relevansi pengalaman kita dengan posisi pekerjaan yang akan kita lamar, dan alasan kuat mengapa kita harus dipilih untuk menempati posisi yang dibutuhkan dibandingkan pelamar yang lain.

Itulah sebab mengapa CV sering diminta dalam persyaratan lowongan pekerjaan. Pasalnya, melalui CV rekruter akan lebih mudah mengevaluasi bakat pelamar sekaligus kompetensinya yang relevan dengan kebutuhan perusahaan. Selain itu, bagi pelamar sendiri, CV membantunya dalam menjelaskan kemampuannya sehingga relevan dengan kebutuhan perusahaan.

Di sisi lain, tidak kalah penting, lantaran CV adalah tulisan yang menggambarkan personifikasi diri. Maka, CV yang baik adalah CV yang memberikan persepsi positif bagi pembacanya walaupun belum pernah bertemu langsung dengan pembuat CV itu.

Oleh karenanya, membuat CV tidak boleh sembarangan. Apalagi yang akan pertama kali rekruter lihat dari para pelamar adalah CV-nya. Maka dari itu, bentuk dan isi CV akan menentukan nasib kita, apakah nantinya lamaran kita akan diterima atau malah ditolak.

Selain itu, yang patut disadari ialah kita tidak sendirian dalam mencari pekerjaan, melainkan ada banyak orang yang berada dalam posisi yang sama dengan kita. Namun, bukan berarti antar kita satu sama lain harus saling mengalahkan. Tetapi, harus dipahami bahwa kita tidak boleh menyia-nyiakan setiap kesempatan yang ada, karena peluang yang terbatas.

Karena itu, The Ladders pernah melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa para rekruter rata-rata membaca CV para pelamar hanya menghabiskan waktu enam detik. Jadi, kurang dari waktu itu, apabila CV kita tidak mampu menjelaskan betapa berharganya diri kita untuk menempati posisi yang sedang dibutuhkan, maka besar kemungkinannya kita tidak lolos seleksi. Lantas CV yang bagus itu yang bagaimana sih?

Mula-mula kita kulik dulu yuk, isian yang wajib ada di dalam CV. Karena, jangan sampai CV yang kita buat sia-sia, lantaran isian yang wajib tersebut tidak tercantum di dalam CV kita.

Isian yang Wajib Dalam CV

Dalam Membuat CV terdapat isian yang wajib dicantumkan, 
Dalam CV terdapat isian yang wajib dicantumkan,

CV harus memuat informasi yang detil tentang gambaran diri kita, tetapi uniknya tidak ada batasan pendek maupun panjang yang baku untuk isian CV. Asalkan, CV tersebut setidaknya mampu menjelaskan pengalaman akademis serta profesional kita. Karenanya, inilah beberapa komponen yang wajib ada di dalam CV, diantaranya:

#1 Data Pribadi

Sebagaimana CV dibikin untuk mengenalkan diri kita, maka pertama yang mesti kita isi dulu dalam CV itu adalah data pribadi, meliputi (1) nama lengkap, (2) tempat dan tanggal lahir, (3) alamat, (4) nomor telepon, dan (5) alamat email. Selain itu, bisa juga tambahkan bidang pekerjaan yang kita kuasai atau minati supaya lebih spesifik.

#2 Riwayat Pendidikan

Dicantumkannya riwayat pendidikan tidak kalah penting lho. Malah biasanya para rekruter juga turut mempertimbangkannya untuk menerima kita. Memang sedikit berbeda dari resume yang lebih fokus pada pengalaman kerja. Tetapi, pada CV riwayat pendidikan juga menjadi komponen yang wajib dicantumkan. Apalagi, pada persyaratan lowongan pekerjaan sering disebutkan pendidikan terakhir, dan bahkan nilai (score) akhir.

#3 Pengalaman Kerja

Bagi yang mempunyai pengalaman kerja, maka isi juga pengalaman tersebut ke dalam CV. Baik itu pengalaman kerja di pekerjaan resmi, magang, atau kerelawanan dalam kegaiatan tertentu. Hal itu malah bisa menjadi nilai tambah bagi kita. Untuk itu, dalam penjelasannya, sertakan juga jobdesc pekerjaan kita secara singkat.

#4 Referensi

Sertakan juga di akhir, daftar atau kontak referensi. Yakni, orang-orang yang akan memberikan informasi kepada rekruter tentang pengalaman kerja mereka bersama kita. Tentunya, pilihlah orang-orang yang tepat untuk dicantumkan dalam referensi tersebut.

Kemudian, karena membuat CV itu bisa dibilang gampang-gampang susah, maka kita juga perlu mengetahui seluk-beluk dalam membuatnya. Salah satunya dengan memahami hal-hal apa saja sih yang mesti kita perhatikan, bahkan hindari juga dalam membuat CV. Nah biar paham, berikut penjelasannya.

baca juga : Mengenal Pengangguran dari Dampak hingga Jenisnya

Hal-hal yang perlu diperhatikan Dalam Membuat CV

Ada beberapa hal yang mesti diperhatikan dalam pembuatan CV,
Ada beberapa hal yang mesti diperhatikan dalam pembuatan CV,

Seperti disinggung sebelumnya bahwa waktu baca rekruter terhadap CV para pelamarnya hanya enam detik. Maka, tantangan kita adalah bagaimana membuat CV yang mampu membuat first impression yang menarik bagi para rekruter. Jadi, untuk itu perhatikan hal-hal berikut ini:

#1 Buatlah CV lebih mudah dibaca dengan layout yang simple

Supaya CV mudah dibaca oleh rekruter, maka buat CV dengan desain layout yang simple. Yakni, tidak memakai font yang unik, apalagi warna atau grafik yang mencolok. Untuk itu, dapat gunakan Ms. Word untuk membuat CV. Malahan, di dalam Ms. Word sendiri ada format halaman untuk membuat CV, modern chronological resume. Sehingga, untuk membuat CV dengan Ms. Word cukup mengisinya sesuai dengan data yang akan kita isi.

#2 Beri bold di bagian yang penting

Bold di bagian yang penting supaya memudahkan rekruter untuk melihat langsung di bagian yang penting itu. Semisal skills, lulusan kampus, masa kerja, nama perusahaan, dan posisi jabatan. Pasalnya, kelima bagian itu adalah yang paling diperhatikan oleh rekruter.

baca juga : Sumber Daya Manusia, Apa Sih Itu? Inilah penjelasannya!

#3 Jelaskan jobdesc dengan singkat dan jelas

Mafhum bahwa jobdesc di pengalaman kerja atau pengalaman organisasi mesti ditulis dengan singkat dan jelas di dalam CV. Karenanya, gunakan kata kunci yang berhubungan dengan posisi yang akan dilamar agar rekruter tertarik melihatnya. Selain itu, kata kunci tersebut juga dapat mempermudah CV kita lolos sistem ATS, yang biasanya digunakan oleh beberapa perusahaan untuk screening yang terintegrasi langsung dengan website perusahaan.

Hal-Hal yang Perlu Dihindari Dalam Membuat CV

Supaya CV tidak menemui kesalahan yang fatal, sebaiknya hindari beberapa hal
Supaya CV tidak menemui kesalahan yang fatal, sebaiknya hindari beberapa hal

Banyak dari para pelamar kerja yang seringkali melakukan kesalahan dalam pembuatan CV. Naasnya, kesalahan itu malah berujung fatal sehingga membuatnya ditolak dari pekerjaan yang ia tuju. Karena itu, pada dasarnya membuat CV itu tidaklah sulit, tetapi jangan juga disepelekan. Itulah mengapa kita perlu menghindari hal-hal berikut ini:

#1 Tidak memeriksa kembali CV yang telah selesai dibuat

Kesalahan typo, grammar, keterangan tertentu, atau yang lainnya memang seringkali tidak terelakan dialami oleh setiap orang. Untuk itu, setelah selesai membuat CV sebaiknya diperiksa kembali, atau boleh juga minta orang lain yang membacanya (proofread). Kesalahan demikian tentunya tidak boleh disepelekan, karena akan membuat kita dinilai tidak teliti atau tidak peduli oleh rekruter.

#2 Tidak bertanya dulu tentang format CV

Sebelum mengirimkan CV, sebaiknya tanyakan lebih dulu ke rekruter atau instansi terkait tentang format CV. Hal ini penting untuk ditanyakan bagi yang mengirimkan CV dalam bentuk softfile. Namun, kalau ternyata tidak ada ketentuan khusus untuk formatnya, maka sebaiknya gunakan format yang umum, seperti .docx atau .pdf.

#3 Asal menggunakan nama email

Nama email kerapkali tidak berasal dari nama asli pemiliknya, malah ada yang terkesan nyeleneh. Sayangnya, untuk melamar pekerjaan jangan gunakan nama email yang demikian. Pasalnya, kita akan dinilai tidak profesional atau bahkan negatif kalau tidak menggunakan nama email yang bukan berasal dari nama asli kita.

#4 Memalsukan data atau informasi

Alih-alih menguntungkan, mencantumkan data atau informasi yang tidak sesuai dengan diri kita malah bisa menjerumuskan kita ke dalam kondisi yang merugikan. Sebab, dengan data atau informasi palsu tersebut akan membuat kita ditempatkan di posisi yang tidak kita kuasai. Akibatnya, karir kita dalam posisi itu menjadi sulit berkembang, atau malah mandek.

#5 Desain CV tidak pada tempatnya

Kerapkali supaya tampak menarik, pelamar mendesain CV-nya sedemikian rupa. Tentu hal itu tidak menjadi masalah, ketika kita mendaftar untuk posisi tertentu yang memerlukan kreativitas dan kemampuan desain, semisal desainer grafis. Akan tetapi, untuk profesi lain, umumnya CV didesain dengan sederhana, yakni dengan kertas berwarna putih dan font yang umum dipakai agar CV kita dinilai profesional. Yang jelas, desain CV harus disesuaikan dengan kebutuhan profesi yang akan kita lamar.

Banyak hal yang udah diulas dalam seputar CV, namun ada satu bahasan lagi yang sayang dilewatkan. Apa itu? bahasan mengenai jenis-jenis CV. Pastinya, bahasan itu bakal bermanfaat untuk dipelajari. Langsung aja, inilah bahasan terakhir mengenai CV.

Jenis CV Berdasarkan Urutannya

Format susunan CV disesuaikan kebutuhan pelamar
Format susunan CV disesuaikan kebutuhan pelamar

Ternyata, berdasarkan urutannya CV dibedakan menjadi dua jenis, yaitu urutan kronologis dan keterampilan. Perbedaan keduanya sejatinya tidak begitu bagi rekruter, tetapi tidak bagi pelamar. Sebab, titik tekan penjelasan antara kedua CV itu berbeda tergantung dari pengalaman pelamar tersebut. Lantas, bagaimana penjelasannya? Ini dia.

  • CV berdasarkan keterampilan

CV jenis ini cocok untuk fresh graduate dan pelamar yang ingin beralih pekerjaan dari bidang sebelumnya ke bidang baru yang berbeda jauh. Sebabnya pada CV ini lebih menitikberatkan fokusnya pada keterampilan ketimbang pengalaman kerja. Oleh karena itu, ditonjolkan keterampilan tersebut agar rekruter yakin dengan keterampilan pelamar untuk menempati posisi yang dibutuhkan.

  • CV berdasarkan urutan kronologis

Berbeda dengan jenis CV sebelumnya, CV jenis ini banyak digunakan orang. Pasalnya, berdasarkan ururtan kronologis, lebih ditonjolkan pendidikan dan pengalaman kerja di dalam CV. Karena itu, pada jenis CV ini, perkembangan karir pada tipe pekerjaan yang sama akan dijelaskan dengan baik. Itulah mengapa sejumlah perusahaan juga menyukai jenis CV ini lantaran format susunan di dalamnya dimulai dari pengalaman kerja yang paling baru.

Penutup

Akhirnya, rampung juga ulasan kita mengenai CV, mulai dari pengertian, isian wajib, hal-hal yang wajib diperhatikan dan dihindari, serta jenisnya. Harapannya melalui ulasan tersebut, Sobat Bisnis dapat terbantu dalam membuat CV. Karena, seperti yang kita ketahui bahwa CV salah satu dokumen wajib yang sering diminta oleh para rekruter dari para pelamar pekerjaan. Semoga bermanfaat ya!