Mengulik Perusahaan Manufaktur, Mulai dari Pengertian, Sistem hingga Contohnya

Diposting pada

Halo, Sobat Bisnis. Mendengar perusahaan manufaktur sepertinya tidak asing lagi di telinga kita ya? Sebab, di Indonesia sendiri, kita banyak menjumpai pabrik-pabrik sebagai salah satu bagian dari perusahaan manufaktur, atau bisa disebut juga sebagai tempat proses manufakturing. Nah, kali ini sinaubisnis.com hendak membahas seputar perusahaan manufaktur. Yuk, simak ulasannya berikut ini! 

Pengertian Perusahaan Manufaktur

Menurut definisinya, perusahaan manufaktur adalah badan usaha yang mengelola bahan baku menjadi barang jadi yang memiliki nilai ekonomis. Dalam proses pekerjaannya, mesin dan peralatan serta tenaga kerja menjadi faktor yang penggerak. Oleh sebab itu, SOP (Standar Operasional Prosedur) menjadi acuan proses dan tahapan pekerjaan.

Sementara itu, menurut CIRP, manufacturing dijelaskan sebagai tahapan dalam proses pembuatan produk, mulai dari perencanaan, desain produk, pemilihan barang, kualitas, manufaktur, dan lain-lain.

Salah satu ciri khas kegiatan perusahaan manufaktur adalah pemanfaatannya terhadap penggunaan mesin, tenaga kerja, robot, dan komputer guna menghasilkan barang atau jasa dalam jumlah yang besar.

Selain itu, istilah manufaktur sendiri dapat juga digunakan untuk kegiatan manusia, seperti kerajinan tangan dan produksi dengan teknologi mutakhir. Namun, umumnya istilah ini digunakan dalam dunia industri, utamanya pada kegiatan mengolah bahan baku menjadi barang jadi dalam skala besar.

Ciri-ciri Perusahaan Manufaktur

setidaknya ada 5 karakteristik yang dimiliki perusahaan manufaktur, gambar dari Remy Gieling on Unsplash

Setelah mengetahui apa itu perusahaan manufaktur, kita mungkin akan mereka-reka tentang ciri khas perusahaan manufaktur dari yang lain. Berikut, kita akan menguraikan ciri-ciri perusahaan manufaktur, diantaranya :

1. Pemanfaatan Mesin Dalam Skala Besar

Dalam proses produksi, supaya berjalan cepat dan efisien, perusahaan manufaktur menggunakan mesin dan peralatan yang sudah berskala besar untuk menunjang proses produksi itu. Namun, bukan berarti menafikan peran manusia di dalamnya. Melainkan, tenaga manusia yang profesional amat dibutuhkan untuk mengoperasikan mesin dan peralatan.

2. Pemrosesan Bahan Mentah Menjadi Produk

Pengelolaan bahan mentah menjadi sebuah produk adalah aktivitas utama perusahaan manufaktur. Biasanya dalam pengerjaannya dilakukan dalam dua bentuk, yakni secara terus-menerus atau terputus-putus.

Terputus-putus, contohnya adalah suatu perusahaan mobil ketika hendak membuat sebuah mobil tentu membutuhkan waktu yang tidak singkat. Pasalnya, untuk komponen-komponen mobil mesti dibuat dulu.

Sementara itu, untuk proses yang terputus-putus dapat ditemukan pada perusahaan yang membuat produk disesuaikan dengan keinginan pelanggan. Dimana pada perusahaan ini, perusahaan tidak membuat produk langsung sebelum mendapat permintaan atau pesanan dari pelanggan.

3. Proses Produksi yang Kompleks

Dibandingkan perusahaan yang lain, perusahaan manufaktur termasuk perusahaan yang mempunyai proses produksi yang amat kompleks. Bayangkan, mesti memproduksi dalam jumlah yang besar, maka tentu dibutuhkan tidak sedikit orang untuk menanganinya.

Itulah sebabnya, terdapat beberapa divisi yang diisi oleh orang-orang untuk saling bekerjasama antar satu sama lain sesuai jobdesknya masing-masing. Adapun contoh jobdesk tiap divisi adalah tenaga operator misalnya, bertugas untuk memastikan kinerja mesin bekerja sesuai dengan fungsinya. Dan, untuk Quality Control (QC) bertugas memastikan kesesuaian produk yang dihasilkan dengan standar dan kelayakan yang diminta pasar.

4. Biaya Produksi yang Besar

Skala bisnisnya yang besar tentu beriringan dengan biaya yang besar dalam mengoperasikan perusahaan manufaktur, gambar dari Paul Einerhand on Unsplash

Bukan hanya memproduksi dalam kapasitas besar, tapi perusahaan manufaktur juga disiplin akan kualitas. Sebab, tanpa kualitas produk yang ciamik, mustahil kepuasan pelanggan dapat dipenuhi. Walaupun, soal kuantitas dan kualitas, bukanlah hal mudah untuk memenuhi keduanya sekaligus, lantaran memerlukan biaya produksi yang amat besar.

Kendati demikian, meski merogoh kocek untuk biaya pembelian bahan baku, perawatan mesin, pembayaran tenaga kerja, dan sebagainya. Namun, apabila dikelola dengan baik maka akan mendatangkan keuntungan yang besar bagi perusahaan.

5. Penjualan dan Pemasaran

Mustahil barang sampai ke tangan konsumen kalau tidak ada proses pemasaran dan penjualan produk. Maka, dapat dibayangkan betapa sia-sianya kalau kedua hal itu tidak ada? Tentu, masalah besar yang kita dapatkan. Untuk itu, penjualan sejatinya adalah tujuan dari proses industri manufaktur. Yakni, bagaimana membentuk suatu barang yang mempunyai nilai ekonomi.

Kenyataannya, banyak perusahaan manufaktur yang mengalokasikan anggarannya cukup besar untuk memaksimalkan pemasarannya demi mengangkat penjualannya. Salah satunya melalui promosi yang gencar-gencaran. Pasalnya, semakin meluasnya jangkauan promosi ini akan mengenalkan produk kita secara lebih luas ke customers.

Jadi, itulah keunikan dari perusahaan manufaktur dari perusahan-perusahaan lainnya. Dapat dipahami bukan, betapa kompleksnya kegiatan perusahaan manufaktur, mulai dari memproses barang mentah sampai menjadi produk yang sampai ke customers. Maka dari itu, penjualan dan pemasaran termasuk dalam tahapan yang krusial untuk perusahaan manufaktur memperoleh keuntungan.

Sistem Perusahaan Manufaktur

Tanpa sebuah sistem, perusahaan manufaktur akan sulit bekerja. Bahkan, perusahaan juga dituntut untuk menemukan sistem yang efektif, seperti sistem lean manufacturing. Dimana sistem tersebut mempunyai nilai efisiensi, mampu meningkatkan produktivitas tenaga kerja, dan unggul dalam operasional perusahaan. Berikut adalah gambaran mengenai penerapan sistem lean manufacturing:

1. Perencanaan Matang

Dalam berbisnis, perencanaan yang dibuat secara matang saja terkadang tidak berbuah manis. Apalagi yang tidak? Bisa-bisa yang terjadi malah pemborosan, atau naasnya gagal produksi. Selain itu juga perencanaan ini urgent untuk pengembangan produk dan usaha. 

2. Mengaplikasikan Pull System

Pull system cukup efektif untuk meningkatkan fleksibilitas perusahaan, lantaran pada proses ini penarikan material dilakukan hanya pada saat dibutuhkan saja. 

3. Menargetkan Peningkatan Kualitas

Dalam mengelola perusahaan manufaktur, sistem adalah kunci yang menentukan kerja perusahaan, gambar dari Lalit Kumar on Unsplash

Setiap perusahaan harus selalu berorientasi pada kualitas, baik itu menjaganya juga meningkatkannya. Dampaknya, customers semakin menyukai produk kita karena kualitasnya yang selalu terjaga.

4. Perbaikan Terus Menerus

Dinamika pasar adalah salah satu aspek yang sulit ditebak oleh pelaku usaha. Maka itu, tidak hanya oleh perusahaan manufaktur saja, melainkan semua pelaku usaha juga harus selalu perbaikan terus-menerus. Tentunya, usaha yang adaptif terhadap pasar selain mampu bertahan juga akan selalu disukai oleh pelanggan. 

5. Ketepatan Pengambilan Keputusan

Soal mengambil keputusan adalah hal sulit bagi siapapun. Namun begitu, hal tersebut amat berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Apalagi kalau keputusan itu diambil secara tepat tentu akan sangat menguntungkan perusahaan.

Contoh-contoh Perusahaan Manufaktur

Setidaknya ada 6 contoh bidang perusahaan manufaktur, gambar dari Science in HD on Unsplash

Sebetulnya contoh-contoh perusahaan manufaktur di dunia ada banyak sekali. Tak terkecuali di Indonesia, berikut ini beberapa contohnya:

1. Kerajinan

Keragaman budaya menjadikan Indonesia kaya akan kerajinan. Karenanya, industri kerajinan menghasilkan banyak sekali jenis kerajinan yang menjadi andalan komoditi ekspor Indonesia, seperti kain tenun, pahatan dari kayu atau batu, dan yang lainnya.

2 . Tekstil dan Garmen

Industri tekstil dan garmen merupakan salah satu perusahaan manufaktur di Indonesia yang cukup banyak menyerap tenaga kerja. Kalau dilihat dari prosesnya, mulai dari memintal kapas menjadi benang, lalu merajutnya menjadi kain, dan kemudian menjahitnya menjadi pakaian, maka ada banyak tahapan yang mesti dilalui serta ditangani banyak orang.

4. Makanan dan Minuman

Industri makanan dan minuman kemasan juga menjadi salah satu perusahaan manufaktur terbesar di Indonesia. Di pasaran sendiri kita akan mudah menemukannya dalam berbagai jenis, seperti makanan kemasan, makanan ringan, dan lain-lain.

5. Otomotif

Industri otomotif merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang memanfaatkan teknologi tingkat tinggi dalam proses produksinya. Di Indonesia, setidaknya ada banyak perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang ini, meliputi mobil, motor, dan lainnya.

6. Elektronik

Dari sisi pemanfaatan teknologi tingkat tinggi, maka industri elektronik mempunyai banyak kesamaan dengan industri otomotif. Bahkan, kita juga cukup familiar dengan barang-barang hasil perusahaan tersebut, seperti Handphone, Kulkas, Televisi, Komputer, Laptop, Dispenser, Kompor Listrik, AC, Kipas Angin, dan lain-lain.

Penutup

Itulah ulasan sinaubisnis.com mengenai perusahaan manufaktur, mulai dari pengertian, sistem, sampai contohnya. Semoga tulisan ini mampu menambah wawasan Sobat Bisnis tentang seluk-beluk perusahaan manufaktur. Semoga bermanfaat!