Kenapa Copywriting Itu Penting dalam Iklan Video?
Pernah nggak nonton iklan video yang bikin kamu langsung pengen beli? Atau sebaliknya, ada video iklan yang keren secara visual tapi kamu bingung sebenarnya mereka jual apa? Nah, di sinilah peran copywriting jadi sangat krusial.
Copywriting dalam iklan video bukan cuma soal kata-kata indah. Ini adalah seni dan teknik menyampaikan pesan yang tepat, menarik perhatian dalam beberapa detik pertama, dan akhirnya mendorong orang untuk take action — entah itu klik, beli, daftar, atau share.
Apa Bedanya Copywriting Iklan Video dengan Iklan Lain?
Copywriting untuk video sedikit berbeda dibanding iklan tulisan seperti banner, blog, atau landing page. Kenapa? Karena video itu:
-
Berjalan cepat: Kamu punya waktu 5–15 detik untuk meyakinkan audiens.
-
Mengandalkan suara dan visual: Kata-kata harus sinkron dengan gambar dan suara.
-
Emosional dan storytelling: Orang lebih mudah tersentuh lewat cerita dan ekspresi.
Jadi, copywriting iklan video harus singkat, kuat, emosional, dan mudah dipahami.
1. Tentukan Tujuan dan Target Audiens
Apa yang ingin kamu capai dari iklan video ini?
Sebelum nulis satu kata pun, tanya dulu:
👉 Mau orang beli sekarang juga?
👉 Mau mereka kenal brand kamu dulu?
👉 Atau sekadar bangun awareness?
Kalau tujuan udah jelas, selanjutnya kamu harus tahu siapa audiens-nya. Anak muda Gen Z? Ibu-ibu rumah tangga? Pebisnis B2B?
Contoh perbedaan gaya:
-
Untuk Gen Z: “Gila sih, ini skincare beneran nyelametin kulit aku!”
-
Untuk pebisnis: “Optimalkan produktivitas tim Anda dengan solusi digital kami.”
2. Buka dengan Hook yang Menggugah
Gimana cara bikin orang nggak skip videomu?
Ingat: di dunia digital, orang gampang banget scroll atau skip. Kamu cuma punya 3–5 detik pertama untuk bikin mereka bertahan.
Contoh kalimat hook yang bagus:
-
Pertanyaan: “Capek kulit kusam terus padahal udah pakai skincare mahal?”
-
Fakta mengejutkan: “80% bisnis kecil gagal karena satu hal ini…”
-
Emosi: “Kamu pantas hidup tanpa rasa cemas tiap hari.”
Hook harus relatable, menggugah, atau bikin penasaran.
3. Bangun Narasi dengan Masalah dan Solusi
Apa masalah utama yang ingin kamu bantu selesaikan?
Setelah hook, masuk ke bagian masalah audiens. Tunjukkan bahwa kamu ngerti apa yang mereka rasain.
Contoh:
“Setiap pagi kamu ngaca dan ngerasa nggak pede? Kulit kusam, jerawatan, dan makeup nggak nempel?”
Setelah itu, tawarkan solusinya:
“Kami hadir dengan serum yang dirancang oleh ahli dermatologi untuk bantu kamu tampil percaya diri lagi.”
Gunakan bahasa yang empatik, seolah-olah kamu ngobrol langsung dengan mereka.
4. Tambahkan Social Proof atau Testimoni
Kenapa orang lain harus percaya kamu?
Manusia itu cenderung ikut apa yang orang lain lakukan. Maka tambahkan:
-
Cuplikan testimoni
-
Jumlah pengguna
-
Review bintang lima
-
Endorsement dari tokoh terkenal
Contoh:
“Udah lebih dari 50.000 wanita di Indonesia yang ngerasain hasilnya!”
Tapi pastikan tetap otentik dan gak kelihatan dibuat-buat.
5. Tutup dengan Call to Action yang Jelas
Apa langkah selanjutnya yang harus mereka lakukan?
Kalau mereka udah nonton sampai akhir tapi kamu gak kasih ajakan, ya mereka bisa langsung skip lagi.
Contoh CTA yang jelas dan efektif:
-
“Klik link di bawah untuk coba GRATIS sekarang juga.”
-
“Langsung checkout sebelum kehabisan stok!”
-
“Follow akun kami untuk tips menarik setiap hari.”
Pastikan CTA-nya actionable dan sesuai dengan tujuan awal.
6. Sesuaikan dengan Format dan Durasi Video
Copywriting yang bagus tetap harus pas dengan format konten.
Kalau kamu bikin iklan untuk:
-
YouTube Ads (Skippable): hook harus langsung to the point, maksimal 5 detik pertama.
-
Instagram Reel/TikTok: gaya bahasa lebih santai, bisa disisipkan humor.
-
Video testimonial: tonjolkan kejujuran dan pengalaman nyata.
Usahakan durasi 15–60 detik, dan copywriting-nya jangan terlalu banyak narasi panjang. Pakai kalimat pendek, punchy, dan mudah diingat.
7. Tips Tambahan Biar Copywriting Video Kamu Makin Nendang
-
Pakai power words: gratis, instan, eksklusif, terbukti, diskon.
-
Mainkan emosi: takut, penasaran, bahagia, sedih, lega.
-
Gunakan angka: “hemat hingga 70%”, “dipakai oleh 10.000 orang”.
-
Bikin alur cerita: hook → masalah → solusi → bukti → CTA.
Kalau memungkinkan, uji coba A/B beberapa versi copywriting untuk melihat mana yang paling efektif.
Penutup: Copywriting Itu Nyawa dari Iklan Video
Iklan video yang keren secara visual belum tentu efektif kalau pesan copy-nya gak nyampe. Justru, kata-kata yang kuat, emosional, dan jelas adalah kunci untuk membuat video kamu benar-benar menghasilkan konversi digital funnel.
Kalau kamu masih bingung mulai dari mana, coba saja mulai dari:
-
Satu pertanyaan yang menyentuh masalah audiens
-
Satu solusi yang kamu tawarkan
-
Satu ajakan yang tegas dan menarik
Lama-lama kamu akan terbiasa dan bisa merancang script video iklan yang powerful dalam hitungan menit.