Halo, Sobat Bisnis. Mestinya tidak asing dengan kata “PHK” ya? Memang, istilah yang merupakan akronim dari pemutusan hubungan kerja ini lazim kita dengar dalam dunia kerja. Walaupun, PHK sendiri adalah momok yang menakutkan bagi siapa saja, khususnya para pekerja. Lantas, sebenarnya apa sih PHK itu? Dan, bagaimana penerapannya di Indonesia? Yuk, kita simak ulasan sinaubisnis.com berikut ini!
Pengertian PHK
Dilansir dari Investopedia, Pengertian pemutusan hubungan kerja (PHK) mengacu pada berakhirnya pekerjaan karyawan di perusahaan. PHK itu bisa disebabkan oleh kemauannya sendiri atau berdasarkan keputusan yang dibuat oleh pemberi kerja. Sementara itu, seorang pekerja yang tidak aktif bekerja karena sakit, cuti, atau PHK sementara tetap dianggap bekerja. Selama, hubungan antara pekerja tersebut dengan pemberi kerja belum diakhiri secara resmi lewat pemberitahuan PHK.
Dalam definisi yang lain, menurut Undang-undang (UU) Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, PHK merupakan pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara pekerja/buruh dan pengusaha.
Selanjutnya, perlu bagi kita memahami bahwa PHK bisa disebabkan oleh dua faktor, yakni PHK atas dasar keinginan sendiri (sukarela) dan PHK tidak disengaja. Untuk lebih jelasnya berikut ini penjelasannya:
PHK atas Dasar Keinginan Sendiri (Sukarela)
PHK bisa disebabkan oleh dua faktor, yakni PHK atas dasar keinginan sendiri (sukarela) dan PHK tidak disengaja, gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay
Ternyata PHK tidak melulu datang dari pemberi kerja saja. Kadang, PHK malah muncul dari keinginan pekerja sendiri. Biasanya, hal itu disebabkan oleh beberapa alasan, misal menemukan pekerjaan yang lebih baik di perusahaan lain, pensiun dari angkatan kerja, mengundurkan diri untuk memulai bisnis sendiri, atau istirahat dari pekerjaan.
Namun, PHK atas keinginan pekerja sendiri terkadang justru disebabkan oleh kondisi yang sulit, atau biasa disebut pemecatan konstruktif (constructive dismissal). Dimana karyawan tersebut berhenti bekerja dari perusahaannya lantaran tekanan yang berat dari pemberi kerja, peningkatan kerja, atau kondisi kerja yang sulit. Sedangkan, gaji yang ia terima sebanding, atau bahkan tidak mampu mencukupi kebutuhannya.
Dalam kondisi lain, pemberhentian paksa karena ultimatum untuk berhenti atau dipecat, juga termasuk dalam pemecatan konstruktif. Bahkan, apabila selama bekerja terdapat pelanggaran hukum oleh perusahaan terhadap karyawannya, maka pekerja itu berhak menerima kompensasi atau tunjangan.
PHK Tidak Disengaja
Jenis PHK ini adalah PHK yang terjadi karena pemberi kerja memecat atau memberhetikan karyawannya. Karenanya, jika dijabarkan faktornya maka akan diperoleh dalam beberapa hal berikut, diantaranya:
Perampingan Karyawan
Dalam beberapa kasus, perusahaan terkadang terpaksa harus merampingkan karyawan. Hal itu bukan karena kesalahan karyawan sehingga ia dipecat. Melainkan, ada beberapa alasan yang melatarbelakanginya, semisal untuk menurunkan biaya operasional, merestrukturisasi organisasi, atau bahkan memang sudah tidak membutuhkan keahlian karyawannya.
Pemecatan
Lumrahnya, seorang karyawan akan dipecat ketika prestasi kerjanya tidak memuaskan, baik karena perilakunya tidak sesuai dengan budaya perusahaan, atau perilaku etis yang melanggar kebijakan perusahaan. Namun demikian, dalam praktiknya, banyak perusahaan yang memecat karyawannya tanpa memberikan alasannya.
Pemberhentian Ilegal
Pada kenyataannya, ternyata ada perusahaan yang memberhentikan karyawannya karena beberapa hal yang dianggap ilegal, seperti agama, ras, disabilitas, dan yang lainnya. Oleh karenanya, pemberhentian tersebut disebut pemberhentian ilegal.
Penerapan Aturan PHK di Indonesia
Undang-undang (UU) Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan adalah peraturan yang mengatur mengenai PHK di Indonesia, gambar oleh Anna Shvets from Pexels
Mengenai PHK, setiap negara tentunya mempunyai aturan masing-masing, tak terkecuali di Indonesia. Sebagaimana yang telah disinggung sebelumnya, yakni peraturan tentang ketenagakerjaan, termasuk di dalamnya PHK, diatur di UU Nomor 13 Tahun 2003.
Dan, berdasarkan itu, disebutkan di dalamnya, PHK di Indonesia dapat dilakukan oleh pemberi kerja melalui pemecatan atau oleh karyawan melalui pengunduran diri. Adapun prosedur PHK, selain telah diatur di dalam UU tersebut, juga diatur di dalam UU Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial.
Lalu, kaitannya dengan pengunduran diri oleh karyawan juga memiliki ketentuan sendiri dalam aturan itu. Yakni, di dalam 26 ayat 2 UU Nomor 13 Tahun 2003 berbunyi: “pekerja/buruh mengajukan permohonan pengunduran diri secara tertulis dengan disertai alasannya selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal mulai mengundurkan diri.”
Menurut Guru Besar Hukum Perburuhan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Prof. Aloysius Uwiyono, berdasarkan ketentuan itu maka perusahaan diperkenankan mengajukan permohonan lebih dari 30 hari, dan tidak boleh kurang dari itu. Sebab, maksud dari aturan tersebut sejatinya memberi kesempatan untuk perusahaan menyiapkan pencarian pengganti untuk karyawannya yang mengundurkan diri.
Kemudian, di ayat selanjutnya, 2 dan 3 dijelaskan apabila setelah karyawan mengajukan permohonan diri namun tidak ada jawaban dari perusahaan. Maka, 14 hari sebelum tanggal mulai pengunduran diri (tanggal terakhir bekerja), perusahaan dianggap telah menyetujui pengunduran diri tersebut.
Jenis Jenis PHK
Setelah mengetahui ketentuan PHK di dalam UU, maka penting juga untuk mengetahui jenis PHK. Dimana di dalam UU tersebut PHK dibagi menjadi dua jenis, yaitu penghentian tanpa sebab dan karena sebab. Pertama, penghentian tanpa sebab terjadi ketika karyawan diberhentikan karena merger, kebangkrutan, atau reorganisasi perusahaan.
Kedua, penghentian karena sebab terjadi lantaran karyawan melakukan pelanggaran, seperti pelanggaran kontrak kerja, tidak bisa bekerja lebih dari enam bulan karena sengketa hukum, atau tidak masuk kerja lebih dari lima hari kerja berturut-turut tanpa alasan yang jelas dan bukti yang memadai.
Pembayaran Kompensasi
UU tentang PHK dibagi menjadi dua jenis, yaitu penghentian tanpa sebab dan karena sebab, gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay
Dalam PHK, uang kompensasi kerapkali menjadi polemik antara pemberi kerja dan karyawan. Untuk itu, mengenai kompensasi ini diatur juga di dalam UU ketenagakerjaan sebagai penyelesaian PHK, yang kemudian dibagi menjadi empat jenis, diantaranya:
Pesangon atau Severance Pay
Melansir dari Cekindo, pesangon didefinisikan sebagai kompensasi kepada karyawan karena pemutusan hubungan kerja. Pemberian uang tersebut adalah sebagai bentuk penghargaan untuk karyawan oleh pemberi kerja atas masa baktinya sekaligus penggantian hak. Itulah sebabnya, pesangon ini merupakan salah satu kompensasi yang wajib diperhatikan oleh perusahaan.
Merujuk pada UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, di dalam pasal 150 dan 156 disebutkan secara umum bahwa perusahaan wajib membayar pesangon kepada karyawannya yang di-PHK sebagai uang penghargaan serta mengganti hak yang harus diterima karyawan. Namun, kewajiban itu akan gugur ketika karyawan dalam perusahaan itu melakukan tindakan buruk terhadap perusahaan, semisal tindak korupsi.
Uang Penghargaan Masa Kerja (UPMK) atau Long Service Pay
UPMK merupakan uang penghargaan yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan yang berhenti atau diberhentikan sesuai masa kerja atau lama kerja di perusahaan. Dan, nominal yang diterima setiap karyawan berbeda-beda sesuai dengan jabatan dan lama kerja. Maka, bagi karyawan yang telah bekerja selama 3 tahun, tentu akan berbeda UPMK yang ia terima dibanding dengan karyawan yang baru bekerja selama 1 tahun.
Uang Penggantian Hak (UPH) atau Compensation Rights Pay
UPH adalah kompensasi kepada karyawan yang berhenti atau diberhentikan dengan dasar perhitungan sebagai berikut:
Cuti tahunan yang belum diambil.
Biaya perjalanan ke tempat kerja.
Penggantian perumahan.
Pengobatan dan perawatan yang ditetapkan 15 % dari uang pesangon dan/atau uang penghargaan masa kerja bagi yang memenuhi syarat.
Hal-hal lain yang ditetapkan dalam perjanjian kerja.
Uang Pisah (UP2) atau Separation Pay
UP2 ialah uang dari perusahaan yang diperuntukan bagi karyawannya yang berhenti atau diberhentikan dengan nominal sesuai yang tercantum pada perjanjian kerja. Karena itu, nominal dan ketentuan UP2 tidak diatur secara rigid di dalam UU lantaran hal itu berkaitan dengan perjanjian kerja antara perusahaan dan karyawan.
Penutup
Jadi, demikianlah ulasan sinaubisnis.com mengenai PHK dan penerapan aturannya di Indonesia. Harapannya melalui penjelasan ini dapat menjadi tambahan wawasan bagi Sobat Bisnis dalam mengarungi dunia kerja. Walaupun, tentunya siapapun tidak ada yang menginginkan PHK. Namun, perlu kiranya kita membekali diri ketimbang tidak tahu sama sekali. Semoga tulisan ini bermanfaat ya!
Perusahaan dan HRD membutuhkan software payroll terbaik untuk menunjang sistem penggajian dalam perusahaan. Namun, tidak semua perusahaan mampu mengembangkan sistem payroll karena keterbatasan kemampuan dan sumber daya. Banyak perusahaan yang mulai tertarik untuk menggunakan jasa vendor dalam implementasi software payroll.
Ada banyak vendor penyedia software payroll di luar sana. Akan tetapi, manakah yang paling cocok dan pas untuk perusahaan Anda? Di bawah ini adalah beberapa kiat untuk memilih software payroll terbaik.
Cari yang User Friendly
Hal pertama yang yang perlu dipertimbangkan perusahaan untuk memilih software adalah user friendly. Software yang mudah digunakan biasanya mempunyai fitur yang mudah dipahami orang non praktisi IT sekalipun. Sehingga ketika perusahaan melakukan implementasi software, HRD tidak membutuhkan waktu lama untuk memproses dna mempelajari penggunaan software. Untuk mendapatkan software payroll yang user friendly, perusahaan dapat mengajukan demo software kepada vendor.
Pertimbangkan Keamanan dan Kerahasiaan Software
Komponen penggajian tergolong dalam informasi dan data karyawan. Segala informasi dan data karyawan harus dijamin kerahasiaan dan keamanannya. Jangan sampai jatuh ke tangan yang keliru. Bila informasi dan data karyawan jatuh ke oknum tertentu, maka bukan tidak mungkin akan ada penyalahgunaan atau manipulasi informasi dan data karyawan yang akan merugikan perusahaan dan karyawan itu sendiri.
Reputasi Vendor
Nama baik suatu vendor menentukan kualitas dari software yang ditawarkan. Vendor yang memiliki reputasi baik pasti mempunyai banyak client yang puas dengan pelayanan vendor. Oleh karenanya, ttidak ada salahnya utnuk membertimbangkan reputasi vendor dlaam memilih software payroll terbaik.
Anggaran Perusahaan
Tiap perusahaan mempunyai anggaran yang berbeda. Untuk mengimplementasikan suatu teknologi, perusahaan harus memahami kondisi dan anggaran yang dimiliki. Apakah perusahaan mampu untuk mengimplementasikan software payroll? Namun, bila mengingat manfaat dari software payroll yang akan memudahkan sistem penggajian, maka tidak ada salahnya untuk menganggarkan biaya khusus.
Salah satu kekurangan dari sistem payroll manual adalah kurangnya integrasi dan fleksibilitas. Dengan menggunakan software payroll terbaik, HRD diuntungkan dari segi integrasi data. Pastikan bahwa software payroll dapat digunakan dimana saja dan kapan saja berbasis online. Hal ini akan membantu HRD dalam mengelola penggajian selama work from home.
Layanan Konsumen
Ada beberapa kejadian ketika perusahaan kesulitan dalam menggunakan software payroll. Untuk mengatasinya, biasanya perusahaan akan menghubungi pihak layanan konsumen dari vendor penyedia software payroll. Vendor yang baik adalah vendor yang mempunyai layanan konsumen yang tanggap dan sigap untuk membantu perusahaan mengatasi segala kendala dalam penggunaan software payroll.
Pembaharuan Mengikuti Regulasi
Regulasi mengenai penggajian dapat berubah tergantung bagaimana kebijakan perusahaan. Perlu diingat bahwa perusahaan perlu mengikuti semua regulasi dan undang-undang mengenai ketenagakerjaan dari pemerintah. Untuk itulah pentingnya software payroll harus mengikuti regulasi pemerintah jika ada perubahan dalam kebijakan mengenai ketenagakerjaan.
Perangkat Pendukung
Ada software yang memerlukan perangkat keras tertentu untuk instalasi. Ada pula software yang tidak butuh perangkat khusus karena bisa diakses secara online. Apapun jenisnya, perusahaan wajib memahami perangkat pendukung seperti apa yang dibutuhkan agar tidak menyulitkan saat proses instalasi.
Itulah beberapa tips memilih software payroll terbaik yang dapat perusahaan gunakan. Tidak perlu bingung dalam memilih software payroll, LinovHR menyediakan software payroll terbaik untuk perusahaan Anda sebagai bentuk dukungan LinovHR dalam otomatisasi pengelolaan karyawan.
Dengan software payroll terbaik dari LinovHR, perusahaan dapat menghitung, memproses, dan menyimpan semua data karyawan dalam cloud based server yang terjamin keamanan dan kerahasiaannya. Karena berbasis cloud, software payroll dan HRD bisa diakses secara online. Sehingga software payroll dari LinovHR tidak memptubuhkan perangkat khusus untuk instalasi dan dapat diakses dimana saja. Ingin merasakan kemudahan ini dalam penggajian perusahaan Anda? Yuk, gabung dengan LinovHR sekarang juga!
Untuk menjadi seorang pengusaha, tentu anda harus memiliki bisnis yang berjalan. haha. lalu bagaiaman sih memulai sebuah usaha dari awal? simak 7 langkah menjadi seorang pengusaha berikut ini.
Tahapan dalam Memulai Sebuah Usaha
cek 7 langkah yang harus anda lakukan berikut ini.
Langkah 1 Temukan bisnis yang tepat untuk Anda.
Kewirausahaan adalah istilah yang luas, dan Anda bisa menjadi pengusaha di hampir semua bidang. Namun, Anda harus memilih bidang untuk dikerjakan dan bisnis untuk memulai. Temukan bisnis yang tidak hanya sukses, tetapi juga sesuatu yang Anda sukai. Kewirausahaan adalah kerja keras, jadi Anda ingin memfokuskan perhatian Anda pada sesuatu yang Anda pedulikan.
Langkah 2 Pelajari dan Kuasai Skillnya
Anda tidak perlu memiliki jenis pendidikan formal apa pun untuk menjadi wirausaha, tetapi itu tidak berarti Anda harus mengabaikan pendidikan sepenuhnya. Jika Anda ingin memulai perusahaan teknologi, pengalaman dalam bisnis, pemrograman komputer, dan pemasaran semuanya bisa jadi sangat berharga. Juga, beberapa industri kemungkinan akan membutuhkan beberapa jenis pendidikan, seperti akuntansi atau firma hukum Anda sendiri.
LANGKAH 3 Rencanakan bisnis Anda
Penguasaha yang sukses adalah seorang perencana yang baik. Sebelum Anda memulai bisnis Anda, Anda perlu memiliki rencana bisnis. Rencana bisnis menjabarkan setiap tujuan yang Anda miliki serta strategi Anda untuk mencapai tujuan tersebut. Rencana ini penting untuk menarik investor, serta mengukur seberapa sukses bisnis Anda.
LANGKAH 4 Temukan kelompok / audiens target Anda
Tidak setiap bisnis menarik bagi semua orang. Usia, jenis kelamin, pendapatan, ras, dan budaya kelompok sasaran Anda akan memainkan peran besar dalam menentukan di mana Anda membuka toko – atau apakah Anda bahkan perlu memiliki alamat fisik untuk bisnis. Teliti grup mana yang paling sesuai dengan model bisnis Anda, lalu persiapkan segalanya untuk menarik demografis tersebut.
LANGKAH 5 Perluas Jaringan
Meskipun jaringan itu penting di semua bidang, itu mungkin yang paling penting bagi pengusaha. Jaringan adalah cara Anda bertemu orang lain yang mungkin memiliki keterampilan yang dapat Anda gunakan dalam bisnis Anda. Anda juga dapat menemukan calon investor melalui jaringan untuk membantu memulai model bisnis Anda. Jaringan Anda juga dapat mendukung bisnis Anda setelah Anda buka, membantu mengirimkan pelanggan baru sesuai keinginan Anda.
LANGKAH 6 Jual ide Anda
Konsumen menginginkan produk, tetapi mereka tidak selalu tahu produk mana yang harus dipilih. Pekerjaan Anda sebagai pengusaha adalah meyakinkan orang bahwa apa pun yang Anda jual adalah pilihan terbaik yang tersedia. Anda harus mencari tahu apa yang membuat produk Anda unik dan kemudian menjualnya berdasarkan nilai yang ditambahkannya.
LANGKAH 7 Pasar
Anda harus fokus pada pemasaran sebelum, selama, dan setelah Anda memulai bisnis. Anda mungkin memiliki restoran terbaik di kota, tetapi tidak ada yang akan berkunjung jika mereka tidak tahu restoran itu ada. Pemasaran itu rumit, tetapi jika Anda harus dapat memfokuskan upaya pemasaran Anda pada audiens target Anda. Misalnya, generasi milenial mungkin lebih cenderung melihat iklan di media sosial daripada di papan reklame di pusat kota.
bagaimana sih sifat / karakter seorang pengusaha? Beberapa karakter penguasaha merupakan bakat alamai, namun beberapa dapat kita pelajari, tetapi semua sifat ini penting untuk kesuksesan.
Berikut ini 7 sifat / karakter pengusaha :
1. Penuh gairah/semangat
Pengusaha sukses memiliki semangat untuk apa yang mereka lakukan. Apakah itu penemuan baru, perbaikan pada produk yang sudah ada, atau layanan revolusioner, pengusaha sukses percaya bahwa impian/ide mereka dapat mengubah realita dan mereka tahu bagaimana cara mewujudkanya. Mereka juga tahu bagaimana menyampaikan semangat ini kepada orang lain.
2. paham bisnis.
Sebagai wirausahawan, Anda harus melakukan segalanya dalam bisnis Anda, setidaknya di awal. Bahkan saat Anda tumbuh dan mempekerjakan staf, Anda masih ingin tahu apa yang terjadi di bidang akuntansi, pemasaran, pembelian, dan di mana pun.
Jika Anda belum memiliki pengetahuan ini, gelar bisnis bisa sangat membantu. Program gelar khusus dapat mengajarkan Anda tentang semua aspek bisnis, memberi Anda dasar yang luas untuk dikembangkan. Di beberapa sekolah, Anda bahkan dapat mengkhususkan diri dalam kewirausahaan untuk membantu mewujudkan impian Anda. Memiliki semua pengetahuan yang diberikan oleh gelar bisnis dapat membantu memastikan usaha baru Anda dimulai dengan sebaik mungkin.
3. Percaya diri.
Keyakinan adalah salah satu karakteristik utama seorang pengusaha. Yang ini berjalan seiring dengan semangat. Pengusaha sejati percaya bahwa mereka memiliki kemampuan untuk membawa produk mereka ke pasar. Terkadang ini berarti mencoba pendekatan baru jika yang pertama tidak berhasil, serta memiliki kemampuan untuk mengatasi hambatan yang pasti akan menghampiri Anda.
4. Perencana yang baik
Kita semua pernah mendengar ungkapan, “Tidak ada yang berencana untuk gagal, mereka hanya gagal membuat rencana.” Hal ini lebih benar daripada saat memulai bisnis. Hampir tidak mungkin untuk membuat rencana yang berlebihan. Karena itu, bersiaplah untuk rencana Anda berubah. Pengusaha harus cukup fleksibel untuk membuang rencana yang terbukti tidak bisa dijalankan dan menukarnya dengan yang lain.
5. Selalu aktif .
Salah satu ciri terpenting seorang wirausahawan adalah kemampuannya untuk memasarkan dan berjejaring. Seringkali ini adalah ciri kepribadian — beberapa orang secara alami ramah, dengan kemampuan untuk berbicara dengan siapa pun. Tetapi jika Anda lebih introvert, jangan khawatir. Ini adalah keterampilan yang bisa dipelajari.
Hal pertama yang Anda perlukan untuk memasarkan secara efektif adalah memiliki elevator pitch . Ini adalah pidato singkat tentang produk Anda dan mengapa itu menarik. Pikirkan tentang apa yang akan Anda katakan jika Anda berada dalam elevator dengan calon investor. Apa yang Anda ingin dia ketahui dalam 45 detik atau lebih yang dibutuhkan untuk sampai ke lantai Anda?
Setelah Anda memiliki elevator pitch, gunakanlah. Dimana mana. Pada setiap orang yang Anda temui. Beri tahu teman, tetangga, dan orang yang memotong rambut Anda. Anda tidak pernah tahu siapa yang mengenal seseorang yang mungkin menjadi pelanggan, pemasok, atau mitra yang sempurna untuk Anda. Jangan takut untuk langsung menelepon atau mengirim email ke orang yang bisa membantu Anda.
6. Mampu mengelola uang.
Mampu mengelola uang merupakan ciri penting seorang pengusaha. Memiliki gelar bisnis dapat memberi Anda cukup dasar di bidang akuntansi dan keuangan untuk mengelola uang sendiri di awal, tetapi jika ini tidak ada dalam daftar setelan kuat Anda, jadikan itu hal pertama yang Anda lakukan outsourcing. Terlalu penting untuk diabaikan saat Anda fokus pada prioritas lain.
7. Tidak Mudah Menyerah.
Membawa produk atau layanan ke pasar membutuhkan kerja keras. Karena Anda sudah memiliki gairah dan kepercayaan diri, ini mungkin tidak tampak seperti berhasil bagi Anda, tetapi akan ada saatnya ketika Anda merasa telah melakukan semua yang Anda bisa. Saat itulah Anda harus menarik diri kembali, menggunakan pengetahuan, keahlian, hasrat dan komitmen yang Anda miliki, dan mencobanya sekali lagi.
Dari judulnya, kita akan tahu bahwa ini pasti nanti ada bau-bau menyinggung negeri kangguru. Betul sekali! Buku ini adalah kumpulan tulisan reflektif sang penulis saat sedang tinggal di Australia dan bekerja sebagai sopir pengantar barang. Terdapat judul kecil di sampulnya, “Imajinasi dan Mimpi dari Balik Kemudi”. Unik memang, melalui profesi yang mungkin terkesan “biasa” itu, terdapat banyak refleksi yang bermunculan di kepala sang penulis. Mulai dari soal kehidupan sosial, pendidikan, agama, sejarah, dan sebagainya. Melalui beberapa persinggungan dengan teman-temannya yang berasal dari berbagai latar belakang, ia menemukan banyak cerita menarik. Juga hidup sehari-hari yang dijalani keluarganya di Australia memberi Iqbal banyak pandangan baru. Sebab banyak pengalaman dari anaknya yang bersekolah, ibunya yang berjualan, serta istrinya yang kuliah di negeri itu.
Secara tidak langsung, kita diperkenalkan dengan bagaimana Australia itu sebenarnya. Lebih dari kita membaca peta atau mengintip wikipedia, penulis menggunakan cara paling bijak dalam berbagi, yakni melalui cerita. Kita akan mengenali budaya kerja orang-orang di Australia yang sangat mengagungkan profesionalitas, dimana setiap pekerjaan dan jabatan sudah jelas porsinya. Seorang satpam ya bekerjanya menjaga keamanan, seorang sekretaris ya mengurusinya administrasi perkantoran. Sedikit Mas Iqbal membandingkan dengan situasi masyarakat Indonesia dimana seorang bos bisa saja meminta satpam menjadi menyupirinya, atau sekretaris yang diminta untuk mengantarkan barang pribadinya ke suatu tempat, dan sebagainya. Kita jadi bisa melihat perbedaan-perbedaan di kedua masyarakat itu.
Hal paling jelas lain yang beberapa kali disinggung oleh Mas Iqbal adalah betapa ketaatan di jalan raya begitu dipatuhi oleh masyarakat Australia. Memperhatikan jalan raya dengan sepenuhnya sadar adalah hal wajib bagi para pengendara. Tidak boleh juga mengabaikan anak kecil saat sedang berkendara, keamanannya harus diutamakan. Mas Iqbal sendiri pernah ditegur karena mengemudi truck disambi dengan membaca. Mengkhawatirkan sih! Menariknya lagi, masyarakat Australia ikut punya andil untuk merespon dan menegur satu sama lain jika dianggap melanggar batas norma.
Meski begitu, tulisan-tulisan Mas Iqbal tidak lantas sepenuhnya terkesan mengagung-agungkan budaya Australia. Bahkan ia memberikan beberapa cara pandang untuk mengkritisi masyarakat di sana. Betul bahwa ada rasa terkesan yang ia rasakan, tetapi sekaligus ia menyadari hal-hal baik di negara itu tidak instan bisa diadopsi negara kita. Sebab setiap negara punya perjalanannya masing-masing. Australia juga memiliki masalahnya sendiri berkaitan dengan peringatan hari kemerdekaan mereka, sejarah yang bisa dibilang kelam, dan sebagainya. Tapi tentu saja, menyimak cerita ini kita seolah diajak melihat dunia secara lebih luas. Ada hal di luar sana yang bisa kita jadikan pelajaran atau, sementara ini, sekadar untuk tahu.
Hal lain yang menjadi alasan kalau aku harus merekomendasikan buku setebal 200 halaman ini untuk dibaca adalah karena cara pembawaannya Mas Iqbal. Sebagai penulis, ia punya cara yang unik untuk bercerita. Gayanya begitu santai dan menghibur. Aku kadang terkekeh dengan kata-katanya yang sebenarnya sedang bercerita hal yang teramat sederhana. Tapi tentu saja, secara utuh kita bisa menemukan betapa kaya makna dalam cerita-ceritanya. Pada intinya buku ini adalah buku yang begitu berisi. Nikmat dan enak untuk dijadikan teman istirahat pelipur kelelahan. Selamat membaca!
Strategi pemasaran konten (atau bisa disebut content marketing) adalah persyaratan untuk menghasilkan lalu lintas, memperoleh prospek, dan meningkatkan pendapatan Anda.
Percayalah, pesaing Anda menjalankan konten marketing dengan cara yang tidak pernah Anda pikirkan sebelumnya. Dan mereka juga mendapatkan hasil yang luar biasa. Saya akan membagikan beberapa kisah sukses.
Konon, inilah saatnya melakukan “Konten Marketing . Lebih baik!”
Menurut penelitian oleh Content Marketing Institute, lebih dari 80% pemasar B2B mengatakan bahwa mereka memiliki strategi pemasaran konten. Meskipun hanya sepertiga yang memiliki strategi terdokumentasi – yang berarti masih ada pekerjaan yang harus dilakukan.
Baik Anda berusia 2 bulan di pemasaran konten atau Anda telah melakukannya selama beberapa tahun dengan hasil yang luar biasa, selalu baik untuk meninjau kembali rencana strategi konten Anda.
Anda ingin memastikan rencana permainan strategi konten Anda efektif, terkini, dan sederhana.
Ingatlah bahwa kompleksitas adalah salah satu musuh pemasaran. Ketika Anda memiliki strategi yang kompleks, tim Anda akan kesulitan untuk menerapkannya dan mendapatkan hasil. Seperti itulah.
Meninjau kembali rencana strategi konten Anda sangat penting. Bagaimanapun, pesaing Anda hanya mengintai. Anda harus bertanggung jawab atas investasi pemasaran konten Anda.
Satu studi mengungkapkan bagaimana pemasar B2B paling sukses menghabiskan 40% anggaran mereka untuk pemasaran konten pada 2018. Pertumbuhan 1% dari 2017.
Jika dibandingkan dengan tahun lalu, studi selanjutnya oleh perusahaan yang sama menunjukkan bahwa 45% pemasar B2B menilai upaya pemasaran konten mereka berhasil (berdasarkan bagaimana mereka mencapai sasaran target organisasi mereka).
Anda dapat mengakali pesaing Anda dengan mengembangkan rencana pemasaran konten yang solid, dapat dibuktikan, dan cerdas untuk bisnis Anda. Jika Anda kesulitan untuk melakukannya dengan benar atau membutuhkan beberapa ide segar untuk dimasukkan ke dalam rencana Anda, panduan mendalam ini cocok untuk Anda.
Mari kita mulai dengan mendefinisikan istilah kunci.
Apa itu Strategi Konten?
Bagaimana Anda menjelaskan Strategi Konten kepada eksekutif tingkat atas, CEO, dll? Ini bisa agak sulit jika ini pertama kalinya Anda. Tapi jangan khawatir…
Saya akan mencoba dan menyederhanakannya untuk Anda.
Strategi konten mengacu pada manajemen strategis konten Anda. Konten ini dapat ditulis, visual, atau dapat diunduh. Strategi konten Anda mencakup rencana pemasaran yang membantu Anda mengasah keahlian dan nilai yang Anda bawa ke industri. “
Anda sudah tahu pentingnya pembuatan konten untuk pertumbuhan bisnis Anda, tetapi apakah Anda juga tahu bahwa tanpa ‘strategi’ yang baik, konten terbaik Anda bisa gagal? Pastinya!
Anda membutuhkan strategi yang terencana dengan baik.
Bagaimana dengan strategi pemasaran konten?
Anda akan melihat bahwa satu-satunya kata baru adalah “pemasaran” ketika Anda membandingkan strategi konten dan strategi ‘pemasaran’ konten.
Pada dasarnya mereka adalah hal yang sama kecuali…
Ini mengukur metrik yang dapat ditindaklanjuti yang dicari pemasar B2B termasuk lalu lintas Situs web, Kualitas Prospek Penjualan, peringkat Pencarian, Tingkat konversi yang lebih tinggi, dan sebagainya.
Ini memetakan cara strategis untuk mengidentifikasi poin masalah pelanggan, melakukan riset pasar untuk memahami pelanggan dengan lebih baik, membuat konten yang bermanfaat, dan mendistribusikannya sesuai menggunakan saluran yang layak seperti melalui blog, media sosial, pemasaran influencer, pengoptimalan mesin pencari, iklan Google, pemasaran email, dll. ”
Di sisa artikel ini, Anda akan mempelajari 7 langkah untuk membuat strategi pemasaran konten yang sukses di tahun 2021 yang akan mengarahkan lalu lintas dan penjualan situs web.
Tantangan Pemasaran Konten (Dan Cara Memperbaikinya)
Maafkan saya: Saya tidak ingin memulai dengan intro yang suram. Mari kita membumbuinya sedikit!
Sangat menarik untuk melihat seberapa besar pengaruh konten terhadap orang-orang. Menurut Anda, apa yang dicari orang secara online? Mengapa orang menghabiskan waktu berjam-jam di ponsel, media sosial, blog, dan mengapa orang mendaftar di kursus online?
Isi Konten !
Bill Gates benar ketika dia mengatakan bahwa konten adalah raja. Dia mengerti pada saat itu bahwa konten dapat mengubah bisnis yang sedang berjuang dan memberikan sayap yang lebih kuat untuk usaha yang berkembang pesat.
Apa kesamaan orang-orang seperti Gary Vaynerchuk , Tony Robbins, Marie Forleo, Solomon Timothy, The Rock, dan beberapa influencer lainnya? Mereka semua berbagi konten. Dan mereka menggunakannya untuk membangun bisnis, pengaruh, dan merek.
Gary Vaynerchuk | source : abcnews.go.com
Tetapi ada kerugian untuk menggunakan konten secara efektif untuk mengembangkan bisnis. Anda tidak melihat itu datang… kan?
Sejujurnya, bisnis menghadapi tantangan dengan upaya konten marketing mereka.
Kita semua tahu pentingnya konten. Kami memang memiliki ide-ide hebat tetapi kemampuan untuk menyebarkannya dari otak ke layar adalah tantangan besar.
Para pemimpin industri telah melakukan serangkaian eksperimen untuk mengungkap tantangan ini. Saya akan membantu Anda mencari tahu masing-masing, dan menunjukkan cara memperbaikinya sekarang.
Lagi pula, Anda membuat konten baru atau mengkurasi yang sudah ada. Di situlah letak tantangannya.
Tantangan 1: Berjuang dengan Kurasi Konten
Saya memberi Anda contoh bagaimana Gary, Tony, dan beberapa orang lain yang kami kagumi mengembangkan bisnis menggunakan konten. Satu hal yang tidak saya sebutkan adalah mereka sangat sibuk.
Karena pembuatan konten membutuhkan waktu, bagaimana pemasar dan bisnis top ini menemukan waktu untuk membuat konten? Nah, beberapa dari mereka melakukan outsourcing – itu fakta.
Namun, mayoritas bisnis membuat konten. Dengan banyak konten (posting blog, video, podcast, infografis, eBook, dll) di luar sana, pasti ada cara untuk memperkuatnya.
Menurut Laporan Tahunan Curata , hanya 5% pemasar di seluruh dunia yang tidak pernah membagikan konten organisasi lain. 95% pemasar melakukannya – harian, mingguan, bulanan, triwulanan.
Kurasi konten sangat bagus karena Anda dapat memanfaatkan konten orang lain (sambil memberikan kredit, tentu saja) untuk mengarahkan lalu lintas, penjualan, dan pendapatan.
Buzzfeed menggunakan kurasi konten untuk menarik banyak lalu lintas langsung ke situs web mereka. Mereka hanya mengumpulkan konten terbaik orang lain dan menautkannya ke mereka.
The Tantangan adalah mengetahui jenis konten untuk mengkurasi atau konten yang tepat pelanggan akan seperti . Karena jika Anda membuat konten yang salah, ada kemungkinan audiens Anda akan kehilangan minat atau kepercayaan pada merek Anda.
Untuk mengatasi tantangan kurasi ini, inilah yang harus Anda lakukan. Hanya kurasi konten dari situs tepercaya, relevan, dan konsisten. Artinya, situs yang dibaca audiens Anda.
Yang terpenting, tambahkan pemikiran Anda sendiri ke setiap bagian yang dikurasi – ini akan semakin menegaskan kembali pesan merek Anda kepada audiens.
Tantangan # 2: Konsistensi dalam Menerbitkan Konten Berkualitas dan Bermanfaat
Membuat konten yang berharga membutuhkan kerja keras. Tidak semua orang bisa membuat konten yang bagus, bisa dibaca, orisinal, dan persuasif. Dibutuhkan latihan, kreativitas, dan terkadang, pikiran analitis untuk melakukannya dengan benar.
Bisnis berjuang untuk mengikuti permintaan pembacanya. Pembaca mengharapkan konten segar setiap hari.
Sayangnya, hal ini tidak mungkin untuk kebanyakan blog karena keterbatasan waktu dan kurangnya sumber daya. Jadi, bagaimana Anda mempublikasikan konten bermanfaat secara konsisten?
Meski sulit, tapi bisa dilakukan. Mulailah dengan membuat kalender konten. Kemudian dapatkan tim untuk membantu pembuatan konten jika Anda bukan seorang penulis atau tidak menikmatinya.
Ingatlah bahwa sebagian besar penulis konten menikmati pekerjaannya. Mereka menyukai malam tanpa tidur dan mampu menyentuh kehidupan dengan kata-kata mereka. Beberapa penulis membencinya. Mereka hanya melakukannya demi uang.
Pekerjakan penulis yang menyukai topik Anda, berkolaborasi dengan mereka melalui Trello atau alat pihak ketiga lainnya.
Dengan rencana konten yang tepat dan produser konten yang hebat, tidak ada yang menghalangi Anda untuk menerbitkan konten sekali atau beberapa kali per minggu.
7 Strategi Konten Marketing yang bisa Membantu Anda
Dengan tantangan yang menghadang, saatnya untuk mengambil langkah.
Langkah # 1: Tentukan misi dan tujuan Anda
Ya, Anda harus memulai dengan dasar yang kokoh. Anda tidak mungkin pergi jauh tanpanya. Untuk meraih sukses dengan landasan yang telah Anda tetapkan, ada beberapa hal yang harus Anda lakukan – dimulai dengan misi dan tujuan yang jelas.
Anda mungkin hanya memiliki satu tujuan atau, mungkin, akan lebih banyak. Apakah Anda ingin menumbuhkan kesadaran merek, menarik lebih banyak lalu lintas ke situs web Anda, memperoleh lebih banyak prospek bertarget, menumbuhkan basis pelanggan, atau hanya membuat lebih banyak pembaca tertarik dengan blog Anda.
Apa pun tujuan Anda, pastikan tentang itu dan garis bawahi dari awal. Di sisi lain, misi Anda menentukan bisnis Anda. Setelah menetapkan tujuan, misi Anda memberikan kejelasan karena itu menunjukkan bagaimana Anda dapat mencapainya.
Dengan tujuan pemasaran konten yang realistis dan misi untuk memberikan arahan, Blue Apron tumbuh 500% di tahun pertama menjalankan rencana mereka.
Misi Anda yang memberi tahu ke mana Anda akan pergi. Kenapa kamu ingin pergi kesana? Mengapa Anda perlu mengarahkan lebih banyak lalu lintas ke situs web Anda? Saya yakin jawaban yang jelas adalah agar Anda dapat mengembangkan bisnis Anda, tetapi itu terlalu kabur.
Misi Anda untuk mengarahkan lalu lintas mungkin ada di baris ini: untuk meningkatkan pelanggan email, untuk meningkatkan tampilan halaman, untuk mendapatkan lebih banyak prospek ke saluran penjualan Anda, dll. Itulah fokusnya!
Langkah # 2: Identifikasi audiens target Anda dan bangun hubungan
Setelah tujuan dan misi Anda dinyatakan dengan jelas, inilah saatnya untuk lebih dekat dengan audiens target Anda. Sulit untuk berbicara dalam bahasa mereka jika Anda tidak mendengarkan mereka atau bercakap-cakap dengan mereka.
Tidak masalah di mana mereka berada di web, Anda harus selalu ada untuk audiens Anda . Dengan begitu, Anda akan memiliki kesempatan untuk berinteraksi dan memahami mereka dengan lebih baik.
Saat ini, audiens Anda juga menggunakan perangkat seluler – jadi bersiaplah di sana.
Anda juga dapat mengembangkan kehadiran media sosial yang kuat. Ini adalah langkah bagus untuk menjangkau penggemar dan pengikut yang sangat relevan.
Terlepas dari ukuran perusahaan Anda, sebelum menetapkan anggaran pemasaran untuk pemasaran konten, aturannya adalah mengetahui siapa audiens target Anda, apa yang membuat mereka bersemangat, tantangan yang mereka hadapi, dan mengapa mereka menginginkan solusi.
Facebook sendiri memiliki kumpulan hampir 2 miliar orang yang secara religius melihat-lihat feed mereka hampir setiap hari. Persentase yang baik dari orang-orang ini, tentu saja, adalah pelanggan ideal Anda.
Anda juga dapat mengunjungi Quora dan mengetik topik Anda. Kemudian gulir melalui pertanyaan untuk mempelajari lebih lanjut tentang poin-poin menyakitkan yang perlu dijawab oleh audiens Anda.
Quora adalah platform penelitian pelanggan yang sangat kuat. Jika Anda berada di sektor manajemen proyek, misalnya, lihat beberapa pertanyaan mendesak yang diajukan audiens Anda.
Membangun kepercayaan dan memperkuat reputasi merek Anda dengan orang-orang yang relevan sangat penting agar mereka mempercayai dan membeli dari Anda, kembali ke situs Anda, dan mendukung orang lain tentang merek Anda.
Pola logis ini biasanya merupakan etos di balik rencana pemasaran konten yang kuat.
Mungkin Anda ingin berinvestasi dalam pemasaran konten karena Anda berencana untuk menjual produk daripada terhubung dan benar-benar membantu audiens Anda terlebih dahulu, inilah saatnya untuk berhenti sejenak dan berpikir ulang.
Model bisnis tersebut mungkin berhasil di masa lalu, tetapi sulit untuk diterapkan saat ini.
Meskipun Anda dapat menjual produk menggunakan pemasaran konten (dan memang seharusnya), membangun hubungan HARUS diutamakan.
Langkah # 3: Pilih saluran yang tepat
Keindahan pemasaran konten adalah banyaknya saluran yang dapat Anda gunakan untuk menyebarkan pesan Anda dan menjangkau pelanggan.
Saluran ini paling tepat dijelaskan sebagai Trifecta Distribusi Konten : Perolehan, Milik, dan Media Berbayar
saluaran pemasaran. source : oneims.com
Ketika datang ke saluran pemasaran konten yang berbeda, ingatlah bahwa tidak semua saluran dibuat sama. Masing-masing memiliki penonton, gaya, budaya, dan penontonnya sendiri yang mapan.
Dan mereka mengharapkan pengguna dan pengiklan untuk mematuhi persyaratan mereka.
Salah satu saluran yang tidak memiliki aturan ketat adalah blog. Blogging sangat bermanfaat karena menggabungkan saluran lain untuk memberi Anda hasil.
Namun, ingatlah bahwa pemasaran konten itu sendiri juga merupakan saluran. Namun, Anda perlu mengarahkan / menyalakannya melalui blog.
Namun, frekuensi blog dan kualitas konten itu penting. 66,7% bisnis yang mempublikasikan konten secara konsisten melalui blog (baik internal maupun guest post) mendapatkan hasil yang lebih baik.
Untuk B2B dan Startup, ini adalah saluran terbaik untuk mendapatkan prospek yang tepat. 89% startup mengatakan mereka menggunakannya dan 70% senang dengan strategi pemasaran konten mereka.
Bagaimana dengan hasil yang nyata? Nah, Design Pickle mendapatkan 1.200 klien pertamanya melalui pemasaran konten; menerbitkan kiriman tamu berkualitas tinggi di blog industri. Perusahaan telah berhasil meningkatkan nilai tukar satu juta dolar dalam 17 bulan.
Ketika Anda baru memulai dengan sumber daya yang terbatas (termasuk waktu dan uang) Jangan mencoba menggunakan beberapa saluran secara bersamaan – karena itu tidak akan memberikan hasil yang signifikan untuk Anda.
Anda dapat memulai dengan pemasaran mesin pencari (SEO + Google Ads), blog tamu, dan pemasaran email. Anda dapat mempelajari iklan Facebook dan saluran pemasaran influencer nanti.
Ada saluran dominan untuk industri Anda, yang hanya bergantung pada audiens, jenis produk, atau layanan Anda.
Cari tahu saluran mana yang dominan untuk pasar tempat Anda menjual dan fokuskan sumber daya Anda untuk berhasil mendominasi pesaing Anda di saluran tersebut.
Jika Anda seorang eksekutif tingkat atas, CMO, atau manajer, SmartInsights melakukan studi dan mendokumentasikan saluran terpenting untuk bisnis Anda.
Saat menerapkan strategi pemasaran konten untuk bisnis Anda, ketahuilah bahwa ini bukan tentang kuantitas, tetapi kualitas.
Mendekati beberapa saluran dengan konten yang tepat, tetap konsisten, dan berbagi konten yang sangat menarik yang sesuai dengan target audiens Anda akan meningkatkan perolehan dan penjualan prospek Anda.
Mitos umum adalah bahwa ada “saluran distribusi konten terbaik”. Itu tidak benar.
Setiap saluran berfungsi jika strategi Anda efektif. Pastikan Anda memahami bagaimana setiap saluran dirancang untuk bekerja untuk bisnis Anda dan Anda akan dapat memaksimalkan investasi Anda dari waktu ke waktu.
Langkah # 4: Pilih kata kunci yang tepat
Anda harus memahami audiens Anda setelah riset pasar. Semua aktivitas yang Anda lakukan di pasar adalah mengetahui siapa mereka dan apa yang mereka butuhkan.
Ini telah memberi Anda gambaran lengkap tentang apa yang ingin Anda capai di akhir kampanye pemasaran Anda.
Sekarang, saatnya menempatkan diri Anda pada posisi audiens Anda dan mencoba mengetahui minat mereka.
Informasi apa yang mereka cari?
Seberapa putus asa mereka membutuhkan jawaban atas pertanyaan mereka? Anda dapat menemukan minat mereka berdasarkan kata kunci yang mereka cari.
Penelitian kata kunci sangat penting untuk strategi konten Anda. Ini mendorong pembuatan konten Anda, baik itu posting blog, video, podcast, atau bahkan laporan PDF. Anda ingin menargetkan kata kunci yang benar-benar dicari orang.
Kami tidak dapat berhasil menyebarkan kampanye pemasaran konten tanpa kata kunci. Baik kampanye tersebut terutama didukung oleh konten, media sosial, atau SEO , kata kunci tidak boleh diabaikan.
Setelah Anda mengidentifikasi kata kunci utama Anda, maka Anda harus mengembangkannya berdasarkan seberapa besar pasar Anda, tren online.
Untuk penelitian kata kunci cepat, Anda dapat menggunakan Perencana Kata Kunci Google yang tersedia di bawah akun Google Ads atau alat pihak ketiga seperti SEMrush.
SEMrush akan menghasilkan daftar kata kunci bertarget yang secara semantik terkait dengan kata kunci seed Anda.
Kata kunci yang terkait secara semantik lebih mudah diintegrasikan ke dalam konten Anda secara alami. Dan mereka berpotensi untuk meningkatkan lalu lintas pencarian Anda .
Langkah # 5: Buat konten yang mengubah
Selama penelitian kata kunci, Anda akan menemukan peluang konten yang bahkan belum ditemukan oleh pesaing Anda.
Jangan hanya membuat jenis konten apa pun yang menurut Anda akan berhasil.
Tanyakan pada diri Anda pertanyaan-pertanyaan ini:
Jenis konten apa yang disukai audiens target saya?
Berapa banyak konten yang mereka butuhkan (informasi yang lebih singkat atau terperinci)?
Mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dengan benar akan membuat Anda maju. Anda kemudian akan dapat merancang strategi konten untuk pemilihan topik, pembuatan konten, penerbitan, dan mendistribusikan konten secara efektif di semua saluran / platform utama yang Anda pilih pada langkah # 3.
Saluran distribusi ini termasuk situs web Anda, blog utama Anda dan tentu saja, Facebook, Twitter, LinkedIn, Instagram, dan saluran media sosial lainnya yang Anda pilih.
Untuk kampanye pemasaran konten Anda, ada berbagai jenis konten yang telah bekerja dengan baik selama bertahun-tahun.
Mari kita lihat beberapa contoh yang dapat Anda buat dan bagikan dengan audiens Anda. Yang terpenting, beberapa jenis konten berfungsi paling baik pada tahap tertentu perjalanan pengguna. Larry Kim , pendiri WordStream telah mengkategorikannya untuk Anda.
Sekarang mari kita periksa jenis konten yang harus Anda buat lebih detail:
a). Posting blog: Sebagian besar bisnis memulai dengan posting blog ketika mereka pertama kali merangkul pemasaran konten. Posting blog mudah dibuat dan blog lebih mudah dikelola dan dipelihara, apa pun industri Anda.
Anda membuat aturan sendiri saat ngeblog dan pembaca Anda harus mengikutinya. Di sinilah Anda memiliki budaya editorial yang lengkap, tentu saja, Anda bebas melakukan perubahan pada konten dan desain Anda. Anda memegang kendali penuh.
b). Ebooks and Guides: Anda sedang membaca panduan sekarang. Banyak pengguna online yang menggunakan Internet terutama untuk tujuan penelitian. Beberapa mencari nasihat profesional sementara yang lain perlu mencari tahu lebih banyak tentang topik pribadi.
EBook atau panduan biasanya merupakan jawaban atas pertanyaan mereka. Mereka dapat mengunduh eBook atau mengikuti panduan untuk menemukan apa yang mereka cari. Anda harus membuat lebih banyak panduan dan laporan PDF untuk bisnis Anda.
Anda dapat menggunakan eBook, panduan, dan / atau laporan singkat sebagai magnet utama untuk membangun daftar email Anda.
Terlebih lagi, jika niche Anda dipenuhi dengan posting blog dan video, Anda dapat menonjol dengan membuat eBook.
Itulah yang dilakukan oleh Sean D’Souza of Psychotactics. Dalam kata-katanya: “tidak punya pilihan” selain mulai memproduksi eBook.
Kami menggunakan eBook karena rute penerbitan tradisional terlalu panjang dan tidak praktis. Ebook juga berfungsi karena cepat diproduksi. Saya bisa memikirkan sebuah ide dan tiga minggu kemudian buku itu bisa ada di halaman penjualan dan dijual. Dan tidak seperti buku fisik, buku ini portabel. Klien kami menyukai PDF (dan sekarang ePub) di perangkat dan komputer mereka. ”
c). Studi kasus: Jika Anda ingin meningkatkan persepsi nilai bisnis atau produk Anda, Anda harus siap untuk membagikan studi kasus. Kepercayaan sangat penting untuk bisnis, terutama ketika merek masih berusaha menciptakan lebih banyak kesadaran di internet.
d). Webinar: Menurut Content Marketing Institute , lebih dari 60% pemasar online memanfaatkan webinar sebagai cara efektif untuk mendorong keterlibatan pemasaran konten.
Webinar memberikan pengalaman yang sama seperti video dan presentasi. Mereka dianggap sebagai informasi yang berharga oleh penonton. Karena biasanya interaktif, bisnis menggunakannya untuk mendorong lebih banyak keterlibatan.
e). Podcast: Saya suka mendengarkan beberapa podcast bisnis. Podcast berkembang sangat cepat. Edison Research menunjukkan bahwa pendengar bulanan tumbuh 24% dan pendengar podcast kemungkinan besar akan memiliki pembicara yang cerdas. Tren baru ini tidak hanya untuk pria, wanita sekarang menikmati podcast lebih dari sebelumnya.
Sekitar 34 juta wanita AS mendengarkan podcast dalam rentang waktu 5 tahun.
Podcast lebih mudah dan menyenangkan untuk dikonsumsi sejak munculnya Smartphone dan Tablet. Ponsel cerdas itu luar biasa dan tersedia dalam berbagai ukuran. Mereka adalah perangkat pribadi dan layarnya dapat dengan mudah disimpan oleh pengguna dibandingkan dengan laptop dan komputer desktop.
Alhasil, mereka memfasilitasi menjadikannya lebih berkesan untuk mengonsumsi podcast daripada teks. Mulailah menggunakan podcast untuk menjangkau audiens target Anda secara efektif dan mengirimkan konten Anda bahkan saat mereka sedang dalam perjalanan (seperti mengemudi, bepergian, atau bepergian) dari satu tempat ke tempat lain.
Pada dasarnya, Anda dapat menggabungkan dua platform pengiriman konten yang berbeda dan mendapatkan hasil yang lebih baik. Bagaimana? Cukup promosikan podcast Anda di jaringan media sosial.
f). Video: Berapa banyak video pendidikan yang Anda buat bulan lalu? Jika tidak ada, maka Anda harus memikirkan ulang. Video membuat ketagihan dan Anda harus memasukkannya ke dalam bauran pemasaran konten Anda.
Anda bisa tetap berpegang pada promosi organik di YouTube yang memungkinkan Anda mendapatkan tampilan dan pelanggan secara alami. Atau Anda dapat beriklan di YouTube untuk menjangkau lebih banyak orang, mengembangkan merek Anda, dan memengaruhi keputusan pembelian.
Karena 8 dari 10 pengguna menonton video YouTube dan mengingat bahwa platform ini adalah mesin pencari terbesar kedua setelah Google, Anda tidak dapat mengabaikannya karena pesaing Anda memproduksi konten video secara teratur.
Beberapa pemasar cerdas memposting video baru setiap hari. Itu membutuhkan banyak waktu dan kerja keras tetapi itu bisa dilakukan. Dan hasilnya hanya akan berbicara sendiri.
g). Konten media sosial: Media sosial memberi Anda kesempatan untuk terlibat dalam pemasaran konten yang produktif dan efektif. Tetapi media sosial tumbuh subur dengan konten visual.
Jadi Anda membutuhkan visual seperti infografik, video, atau konten media lainnya. Faktanya, Pinterest, salah satu saluran media sosial yang sedang tren pada dasarnya adalah jaringan berbagi visual.
Ada jenis konten lain untuk dibuat yang tidak tercantum dalam posting ini. Tapi Anda mengerti? Ini semua tentang memahami audiens Anda dan berbagi konten terbaik yang pernah mereka baca atau tonton.
Langkah # 6. Bersosialisasi
Pemasaran konten adalah tentang konten tetapi media sosial memberikan sayap konten itu untuk terbang. Dengan kata lain, jika Anda memanfaatkan media sosial secara efektif, Anda akan mendapatkan lebih banyak share sosial, suka di halaman Anda, dan banyak pembaca yang datang ke konten baru Anda.
Dengan media sosial, Anda mendapatkan lebih banyak untuk setiap upaya yang Anda lakukan dalam pembuatan konten, riset pasar, dll.
Sekitar 65% orang Amerika menggunakan jejaring sosial – jadi Anda akan terhubung dengan banyak orang, meningkatkan visibilitas dengan menyebar dan meningkatkan peluang Anda untuk menjadi viral. Itulah kekuatan ‘ media sosial ‘.
Bayangkan kekuatan luar biasa yang Anda miliki jika Anda menggabungkan jangkauan 3 jaringan media sosial. Secara total, ada lebih dari 3 miliar akun aktif di jejaring media sosial dan terus bertambah.
Ini lebih besar dari setengah populasi orang dewasa secara global. Ini seharusnya paling menggairahkan Anda – karena itu berarti semua hambatan untuk mengembangkan bisnis Anda dengan pemasaran konten pada tahun 2019 dan seterusnya telah dihilangkan.
Secara keseluruhan, fokuslah pada pembuatan konten visual untuk pengikut dan penggemar media sosial Anda. Baik Anda mendistribusikannya di Facebook, Twitter, Instagram, atau Twitter, konten visual menarik bagi pengguna sosial.
Faktanya, Penguji Media Sosial menemukan bahwa 80% pemasar sudah menggunakan visual dalam strategi media sosial mereka.
Beberapa hal yang perlu diingat saat menjalankan strategi media sosial Anda :
a). Gunakan saluran yang memberikan hasil yang baik: Meskipun Facebook dan Twitter adalah platform media sosial paling populer – mereka mungkin tidak memberikan hasil terbaik untuk Anda jika Anda berada di pasar tertentu.
Coba dan pilih saluran sosial berdasarkan 3 faktor ini :
Jika Anda berada di salah satu pasar ini: makanan, gaya hidup, pakaian, hiburan, kerajinan tangan, dan perbaikan rumah, Pinterest dan Instagram akan bekerja paling baik untuk Anda karena Anda akan menggunakan banyak visual.
Tetapi jika Anda berada di pasar teknologi, startup, bisnis, keuangan, kesehatan, dan berbasis saran lainnya, Anda paling membutuhkan Twitter, dan kemudian Facebook.
Jika Anda hanya menjangkau bisnis atau mencoba berkomunikasi dengan eksekutif dan pengusaha tingkat atas, LinkedIn adalah jaringan sosial Anda yang anti gagal. Ini terutama untuk para profesional. Jadi pilihlah jaringan Anda dengan bijak.
b). Kenali audiens Anda dan apa yang mereka inginkan: Ini relevan jika Anda harus memenuhi kebutuhan audiens Anda. Berdasarkan jaringan mana yang Anda jangkau, itu juga dapat menentukan jenis konten apa yang akan diproduksi dan nada suaranya.
Pada dasarnya, jika Anda mengenal audiens Anda dengan sangat baik dan jenis informasi yang mereka inginkan, Anda dapat dengan cepat mengembangkan basis penggemar, lalu lintas situs web, dan penjualan.
Jika Anda membuat banyak video, Anda dapat membagikannya sebagian besar di Instagram. Jika itu adalah nasihat yang ingin Anda berikan setiap hari atau setiap minggu (tergantung kasusnya), maka rangkul LinkedIn, Twitter, dan Facebook dengan religius.
c). Kembangkan strategi konten visual: Jenis konten visual apa yang diinginkan audiens Anda? Rencanakan ke depan dengan kalender konten editorial Anda. Dengan elemen visual dan interaktif (misalnya, kuis, video, polling, kalkulator) yang disematkan ke dalam konten Anda, Anda akan meningkatkan penayangan sebesar 94% .
Pilih topik hangat dan relevan, rancang visual yang menarik, tulis salinan Anda, buat menarik, lalu bagikan. Bagikan di semua akun media sosial Anda.
Langkah # 7: Publikasikan dan kelola konten
Memproduksi konten berkualitas tinggi dalam berbagai format itu penting, tetapi tidak boleh melengkapi pemeliharaan dan distribusi yang efektif.
Apakah Anda menginginkan strategi pemasaran konten yang menguntungkan? Jika ya, maka Anda perlu mengelola penulis konten, tim, alat, wawasan, dan setiap hal lain yang diperlukan untuk kelancaran saluran pemasaran konten Anda dengan benar.
Karena saat salah satu elemen di pipeline Anda rusak, hal itu akan memengaruhi setiap elemen lainnya. Dan ini memiliki efek riak, dan sering kali, dapat berdampak negatif pada bisnis Anda.
Selain memiliki kalender editorial (saya sebutkan sebelumnya) untuk situs web dan media sosial Anda, Anda juga perlu memiliki tim untuk membantu Anda. Kemudian tim ini perlu berkolaborasi menggunakan alat seperti Trello, Asana, atau Slack.
Kalender konten khas menunjukkan topik yang akan ditulis, tanggal diterbitkan, tujuan konten itu, dan banyak lagi. Ini terlihat seperti ini :
Kesimpulan
Bagian terakhir dari teka-teki adalah pelacakan dan dokumentasi yang benar. Di sini, Anda ingin memastikan bahwa sumber daya Anda (waktu, uang, tenaga, ide) tidak terbuang percuma.
Setelah memproduksi dan mendistribusikan konten ke audiens Anda, SELALU mengukur dampaknya.
Anda perlu mengumpulkan dan menyusun data untuk peningkatan berkelanjutan dari rencana pemasaran konten Anda.
Jika data / wawasan Anda tidak menggembirakan, Anda dapat menjeda kampanye, meninjau kembali strategi Anda (yang mungkin melibatkan pembuatan konten yang lebih baik), atau mengembangkan strategi baru.
Saat Anda mengambil pelacakan dan dokumentasi sebagai bagian integral dari strategi pemasaran konten, Anda dapat melihat gambaran lengkapnya, membuat penyesuaian, dan menentukan semua kemungkinan jalur untuk meningkatkan konversi.
Ada puluhan metrik yang bisa Anda ukur, seperti lead yang dihasilkan, tampilan halaman, registrasi pengguna baru, pelanggan email, share sosial , posisi kata kunci di hasil pencarian organik, dan lain sebagainya.
Jadi begitulah, strategi pemasaran konten 7 langkah untuk 2021. Manakah dari saluran distribusi konten yang Anda sukai?
Jika Anda memiliki pertanyaan tentang pemasaran konten, masukkan di kotak komentar.
Arti dari User Search Intent adalah tujuan atau niat yang dimiliki pengguna internet saat memasukkan istilah pencarian ke mesin pencari.
Niat pengguna sekarang menjadi faktor sentral dalam pengoptimalan konten dan mesin pencari serta melampaui kata kunci individual sebagai faktor peringkat dominan .
User Search Intent / Maksud pengguna dapat berupa informasional, transaksional, atau navigasi. Jika sebuah kata kunci biasanya dicari dengan tujuan untuk mengetahui lebih lanjut tentangnya, maka pencarian ini bersifat informatif. Jika pengguna ingin diarahkan ke situs tertentu, seperti dengan nama merek, penelusuran mereka bersifat navigasi. Jika niat pengguna adalah membeli sesuatu di balik istilah pencarian, maka pencarian tersebut bersifat transaksional.
Google dapat mengenali maksud dari user ketika mengetik keyword
Google berusaha untuk menampilkan informasi yang paling relevan bagi pengguna dalam hasil pencariannya . Mesin pencari semakin fokus untuk mencari tahu maksud pengguna dan meningkatkan pencarian semantik: Alih-alih kata kunci individual, mesin pencari memeriksa hubungan antara semua kata dari istilah pencarian . Google sekarang dapat mengenali makna semantik, konteks, dan maksud pengguna dari kueri penelusuran.
Contoh kasus user search intent. disitu ada banyak variasi keyword yang diketikkan. namun maksud sebenarnya adalah ingin mencari tentang justen beiber. | credit image : searchmetrics.com
Konten yang Bagus dapat menjawab kebutuhan user intent
Perkembangan ini memindahkan konten yang baik dan holistik, yang memuaskan niat pengguna, ke pusat pengoptimalan mesin telusur. Konten berkualitas tinggi yang dikoordinasikan dengan ekspektasi pengguna memengaruhi faktor peringkat dan memungkinkan peringkat yang baik di hasil Google. Artinya, pengetahuan tentang kebutuhan pengguna merupakan syarat dasar untuk konten yang bagus, yang dianggap relevan oleh Google. Perusahaan dan penerbit harus mempertimbangkan apakah konten mereka memenuhi kebutuhan pembacanya. Mereka perlu mengarahkan konten mereka di sekitar kata kunci yang sesuai dengan maksud pengguna yang ingin mereka layani. Pengoptimalan teknis harus dikaitkan dengan konten yang relevan , yang konteks dan berpusat pada pengguna.
Karena kebutuhan inilah pengembangan konten yang gesit telah dikembangkan: Metode yang didukung teknologi untuk mengembangkan dan terus mengoptimalkan konten kompetitif. Pengembangan konten yang gesit memungkinkan konten superior, yang secara lebih spesifik memenuhi kebutuhan konsumen.
Oleh karena itu, ilmu data menggantikan dugaan sebelumnya tentang apa yang diinginkan pengguna dengan pengetahuan yang sebenarnya. Model prosedur didasarkan pada teknologi pembelajaran mendalam Searchmetrics: Berdasarkan jutaan data yang dikumpulkan dan dianalisis, ini menentukan niat pengguna yang tepat di balik istilah penelusuran.
Kadang berpikir cukup jago ngiklan aja penjualan bisa laris
Kadang berpikir cukup jago riset aja, ngiklan mah gitu2 aja yg penting produknya
Kadang berpikir kalo closing rate bisa 90% mau CPR berapa aja bisa profit
Kadang berpikir yang penting jago bikin konten (konten is King) mau jual produk sampah pun bisa laris
Kadang berpikir cukup jago copywriting, mau jual produk apa aja bisa laris
Dan banyak lagi yang lainnya seperti masalah keuangan, managemen karyawan, managemen stock, kalo yang produksi sendiri bisa di managemen produksi dll. yang mungkin di Masing2 orang bisa berbeda kondisi.
Tapi intinya, jika kita mau kuat ya tim kita harus jago semuanya. Setiap komponen di usaha kita harus dioptimasi, dilatih dan diperkuat
Jika hanya jago ngiklan, ketika produknya saturade, closingnya sangat rendah, konten amburadul dan copywriting nya gak bisa menolong CPR yg tinggi, maka jualan kita akan ambyar, begitu juga sebaliknya.
Usaha kita mudah ambruk.
“Menjadi hebat itu mudah, tapi menjadi kuat dan terus bertumbuh itu butuh proses”
Halo, Sobat Bisnis. Pernahkah bertanya-tanya, “apa sih attitude itu?”. Pasalnya, “attitude” ini konon besar pengaruhnya terhadap karir kita di dunia kerja. Karena itu, wajib bagi kita mengetahui mana attitude yang baik dan buruk. Sehingga, jangan sampai malah kita melakukan attitude yang buruk, baik itu disengaja maupun tidak. Nah, berikut ini ulasan sinaubisnis.com soal attitude yang baik dan buruk beserta contohnya. Yuk, kita simak penjelasan kami tentang contoh attitude yang baik dan buruk di dunia kerja!
Pengertian Attitude
Secara sederhana, attitude adalah sikap, perilaku, atau tingkah laku seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain yang disertai kecenderungan dirinya untuk bertindak sesuai dengan sikap yang dimilikinya itu. Lantas, benarkah kalau attitude dapat memengaruhi kesuksesan seseorang ke depannya?
Mengutip Keith Harrell dalam tulisannya berjudul “Why Your Attitude is Everything”, disebutkan bahwa mengatur dan mengontrol attitude besar perannya dalam mencapai potensi hidup seseorang, serta besar juga dampaknya terhadap kinerja dan hubungan orang tersebut dengan orang-orang sekitar. Maka itu, attitude mampu menentukan cara pandang seseorang terhadap dunia, dan juga sebaliknya, ia juga menentukan bagaimana dunia memandangnya.
Itulah sebabnya, attitude jika dikulik lebih dalam maka akan dipahami sebagai sikap yang timbul pada aspek afektif seseorang, yang menentukannya dalam berperilaku. Sebab, sikap dan karakter yang dimilikinya itu menentukan perilaku seseorang dengan kerelaan dan kemauannya.
Di sisi lain, setiap kita tentu pernah merasakan akan masa-masa sulit yang membuat kita terluka, bahkan sakit dan trauma. Tak jarang, kita lebih memilih untuk berkutat dalam rasa sakit itu. Padahal, yang lebih penting untuk disadari dari itu adalah bagaimana kita menempatkan diri secara bijak dalam merespon hal itu.
Maka, posisi kita dalam menghadapi hal itu, tak lain adalah pilihan. Tentu, setiap orang juga mengalaminya pada kesempatan yang sama. Sehingga, berdialog dengan diri sendiri, dan memotivasinya menjadi cara untuk menerima lalu mengelola sikap kita. Disitulah pentingnya attitude, karena ia soal sikap dan perilaku seseorang terhadap orang lain, sehingga hal ini menegaskan bahwa sangat penting untuk memiliki attitude yang baik dalam karir.
3 Alasan Pentingnya Attitude dalam Karir
Setidaknya ada 3 alasan mengapa attitude itu penting, foto oleh Edmond Dantès dari Pexels
Pada penjelasannya sebelumnya disebutkan betapa pentingnya attitude terhadap karir. Dan, untuk lebih jelasnya, akan dibeberkan setidaknya tiga alasan mengenai hal itu. Untuk itu, berikut ini diantaranya:
1. Attitude Lebih Utama dari Hard Skill
Mengenai hard skill tentunya kita paham bahwa untuk memperolehnya mesti melalui bangku sekolah formal. Namun, lain halnya dengan attitude, untuk mempelajarinya boleh dikata tidaklah mudah. Pasalnya, attitude sendiri adalah sikap dan karakter yang terinternalisasi karena kebiasaan, bukan juga bawaan, sehingga untuk memperolehnya tidak dapat dilakukan secara instan.
Meski begitu, tidak dapat dipungkiri kalau seseorang dengan attitude yang baik akan lebih disenangi oleh orang-orang sekelilingnya, termasuk di tempat kerjanya. Sebab itu, ia juga akan lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Karenanya, rekruter lebih menjadikan attitude sebagai dasar pertimbangan utama dalam merekrut sumber daya manusia karyawan.
Untuk itu, seseorang dengan pikiran terbuka (open minded), rendah hati, dan juga berkepribadian baik akan lebih dipilih. Lantaran, orang dengan karakter demikian biasanya lebih siap menghadapi tantangan pekerjaan, juga selalu sedia untuk ditempatkan dimanapun demi kepentingan perusahaan.
2. Karyawan dengan Attitude yang Baik Lebih Kompak dan Solid
Karyawan yang kompak dan solid tentunya adalah sosok karyawan yang diidam-idamkan perusahaan. Lantaran tim yang kompak dan solid akan meningkatkan produktivitas perusahaan secara optimal. Pastinya, hal itu mustahil didapat kalau karyawan itu sendiri tidak memiliki attitude yang baik, sehingga bagaimana mungkin sikap saling menghormati dan menghargai antar sesama bisa terjadi.
Karena itu, setiap perusahaan menuntut karyawannya supaya memiliki attitude yang baik. Mulai dari hal berkomunikasi dengan rekan kerja maupun dengan atasan, seperti ketika menyatakan keluhan atau masukan terkait kesulitan yang dialaminya dalam bekerja dengan divisi yang lain.
3. Attitude Sebagai Solusi Masalah
Saling menghargai sesama rekan kerja dampaknya baik terhadap kondusifitas lingkungan kerja. Namun, suasana itu tidak akan ada tanpa adanya attitude pada setiap karyawan. Tidak hanya dengan sesama, pun hubungan baik itu juga mesti terjalin dengan atasan. Sehingga, masalah sesulit apapun dapat ditangani bersama rekan-rekan satu divisi dengan mudah.
******
7 Contoh Attitude yang Buruk Karyawan
Sedari awal kita harus sudah tahu apa saja attitude yang buruk agar kita tidak melakukannya baik disengaja maupun tidak , foto oleh Moose Photos dari Pexels
Setelah mengetahui pengertian attitude serta alasan mengapa attitude sendiri itu penting. Maka, selanjutnya akan lebih lengkap kalau kita mengetahui juga contoh-contoh attitude yang buruk. Dan, berikut ini setidaknya ada 7 contoh attitude buruk yang dicuplik dari beberapa sumber, diantaranya:
1. Meremehkan Waktu Kerja
Terkadang, beberapa perusahaan tidak mempermasalahkan kedatangan karyawannya yang sering terlambat ke tempat kerja. Atau bahkan, keterlambatan yang menyebabkan tidak mengikuti meeting pagi. Sayangnya, hal itu bukanlah hal yang baik untuk dibiasakan. Malah sebaliknya, kalau dibiarkan begitu saja, yang ada rekan kerja atau atasan akan mengingat attitude buruk itu.
Terlebih lagi, keterlambatan yang terus-menerus juga bakal mengganggu kerja orang sekeliling, baik itu rekan kerja atau atasan. Karenanya, sebagian besar perusahaan akan memberikan Surat Peringatan (SP) bagi karyawannya yang sering terlambat. Bahkan, kalau tidak segera diindahkan bisa berujung PHK.
2. Sering Mengeluh
Keseringan mengeluh ternyata berefek negatif bagi diri kita sendiri. Bahkan, setidaknya ada 2 efek negatif, diantaranya:
Pertama, oleh orang sekitar, kita akan dicap sebagai karyawan tanpa passion lantaran sering mengeluh sementara tidak melakukan tindakan yang nyata. Kedua, ketika mengeluhkan pekerjaan dengan sesama rekan kerja, malah dapat mengganggu mereka.
Maka itu, ketimbang mengeluh lebih baik luangkan waktu untuk merenung. Kalau memang sudah tidak tahan lagi untuk bekerja di perusahaan sekarang, mending coba cari pekerjaan baru di perusahaan lain. Atau malah, kalau perlu, segera ajukan surat pengunduruan diri ke bagian HRD perusahaan.
3. Menyertakan Masalah Pribadi ke Dalam Pekerjaan
Tentunya, kita sama-sama tahu bahwa menyertakan masalah pribadi ke dalam pekerjaan buruk akibatnya. Pasalnya, akan menjadi bias membedakan antara pikiran dan emosi saat bekerja. Malahan, terkadang juga berdampak pada sekeliling seperti menyebarkan aura negatif ke rekan kerja yang lain. Akibatnya, pekerjaan menjadi tidak tergarap maksimal, malah terbengkalai.
4. Membiarkan Kesalahan yang Sama Berkali-kali
Mengulang kesalahan yang sama lebih dari dua kali dapat fatal akibatnya. Alih-alih dimaklumi, yang ada malah orang-orang akan menganggap kita sebagai orang yang tidak fokus, tidak teliti, bahkan ceroboh dalam bekerja. Parahnya lagi, atasan bisa jadi tidak lagi menyerahkan tanggung jawab dan kepercayaan kepada kita.
Tentunya attitude yang buruk dapat berakibat fatal untuk karir dan hubungan kita dengan orang-orang sekeliling, foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels
5. Menggunakan Aset Milik Perusahaan untuk Kepentingan Pribadi
Korupsi sejatinya tidak melulu soal uang. Bahkan, meminjam fasilitas milik perusahaan tanpa izin sebetulnya juga termasuk sebuah pelanggaran yang hampir setara dengan korupsi. Misalnya saja, meminjam mobil kantor tanpa izin untuk kepentingan pribadi bukan perusahaan. Tentu, apabila atasan mengetahui perbuatan itu bakal menjadi masalah serius. Atau juga, jika rekan kerja ada yang mengetahuinya maka ia juga dapat melaporkannya.
Oleh karena itu, apabila dalam keadaan darurat harus memakai fasilitas kantor, maka sebaiknya meminta izin terlebih dahulu ke atasan. Sehingga, bukan hanya masalah kita yang selesai, tetapi kita juga tidak mendapat masalah baru dengan atasan.
6. Menunda-nunda Pekerjaan
Menunda pekerjaan satu kali, mungkin tidak jadi masalah. Akan tetapi, apabila dilakukan berkali-kali, maka akan membuat pekerjaan kita menumpuk. Dan, mau tidak mau kita harus lembur untuk merampungkannya. Kacaunya, terkadang juga pekerjaan yang ditunda-tunda itu rampung melewati waktu deadline.
Tentu, jika demikian, maka pekerjaan menjadi tidak maksimal pengerjaannya. Oleh sebab itu, sebisa mungkin jauhi kebiasaan menunda-nunda pekerjaan sebelum atasan mengetahuinya, dan tidak menyerahkan lagi tanggung jawab penting terhadap kita.
7. Berkata “Tidak!”
Di saat tanggung jawab tugas atau pekerjaan diberikan kepada kita, maka jangan katakan “tidak!”, kecuali memang ada alasan yang tepat mengapa kita menolaknya. Namun, sebaiknya cobalah lebih bijak untuk menerimanya sebagai tantangan yang diberikan oleh atasan kita.
Sebab, jika kita terlalu sering menolak tugas baru dari atasan, malah bisa menimbulkan citra buruk terhadap kita. Dianggapnya, kita bukan orang yang multitasking, atau malah kita dianggap sudah tidak punya dedikasi lagi terhadap pekerjaan.
Penutup
Jadi, demikianlah ulasan sinaubisnis.com mengenai attitude, mulai dari pengertiannya, alasan pentingnya, sampai contohnya yang buruk. Sebagaimana yang telah diulas, attitude dapat mempengaruhi kesuksesan seseorang ke depan. Maka, harapannya tulisan ini dapat menjadi tambahan informasi bagi Sobat Bisnis untuk kesuksesan karir. Semoga bermanfaat ya!
Halo Sobat, Kali ini Ahimsa akan mencoba berbagi Review Buku #BerhentidiKamu Belajar bersama dr. Gia untuk Mengetahui Siapa si Jodoh. Simak terus ya
Penulis: dr. Gia Pratama (@GiaPratamaMD) #giastory
Penerbit: Mizania
Terbit: 2018
Cetakan: II, 2018
Halaman: 277
Buku yang asyik! Itu kesan pertama yang aku dapatkan saat membaca lembar-lembar awal buku ini. Awalnya takut-takut buku ini akan jadi bucin menye-menye, semacam novel romantis yang menggelikan karena judulnya seolah mengarah ke sana. Tapi setelah nekat mulai membaca dan dimotivasi oleh seorang teman “Baca! Bukunya bagus!” ternyata benar, betul-betul asyik. Seru!
Cerita dimulai saat dr. Gia, atau kita sapa Gia aja kali ya, sedang berusaha mencari seorang pasangan hidup, jodohnya, tambatan hatinya. Salah satu yang ia usahakan adalah dengan datang ke tanah suci untuk berdoa lewat momen umroh. Eh, nggak tahunya, pas di sana ia bertemu dengan seorang perempuan yang masyaallah, cantik! Beberapa kali berpapasan dan bersinggungan di momen umroh, ada sebuah pikiran melintas di kepala Gia, “Ah, apakah ini jawaban atas doaku?” Akhirnya seusai umroh pun, komunikasi mereka berlanjut dan beberapa kali janjian untuk ketemu. Sepertinya Gia mendapat lampu hijau.
Perempuan itu namanya Elsa. Tidak butuh waktu lama untuk mereka pedekate hingga akhirnya menemukan klik dan memutuskan untuk pacaran. Mereka kelihatan nyambung banget, satu frekuensi. Ngobrolin apa aja enak, cas cis cus. Bagian ini seru banget, kaya di depan mata menyimak dan membayangkan asyiknya mereka berdua berinteraksi. dr Gia merasa begitu terkesan pada kekasihnya ini, dari keluarga kaya tapi humble, punya banyak teman, pintar dan wawasannya luas, dan sebagainya. Tanpa disadari, ada rasa was-was dalam pikirannya, kalau dirinya tidak bisa menyandingi kerennya Elsa. Sehingga banyak usaha dilakukannya untuk tidak tampak buruk di hadapan perempuan itu. Gia selalu memastikan pakaiannya kece kalau lagi jalan bareng, membayari makan kalau mereka ke restoran, yang dipilih pun bukan tempat makan biasa, tapi yang highclass. Demi “cinta”-nya pada Elsa.
Seorang sahabat, Ari namanya, sudah pernah menyenggolnya dengan mengatakan, “Lo, tuh, bukan cinta ke dia, Gi, tapi lust. Bedakan love dan lust.” Tapi bagi Gia, enggak. Menurut dia, ini beneran cinta. Dia mau berubah dari dirinya biasanya dan selalu mengusahakan yang terbaik adalah salah satu bukti cintanya ke Elsa. Uwu banget yaa!
Waktu berlalu cepat, pada suatu waktu Gia merasakan ada yang berubah pada diri kekasihnya. Jadi dingin tjuy. Wah, kenapa nih? Gia emang ngerasa mereka agak jauh belakangan dan jarang ketemu karena jadwal kerja yang nggak pas emang. Padahal bentar lagi keluarga mereka berdua berencana untuk wisata bareng ke Eropa. Tapi, hubungan mereka malah terasa renggang. Gia berusaha berpikir positif. Bahkan saat berangkat ke Eropa pun, Elsa dingin, bener-bener dingin. Cuek banget. Puncaknya, saat mereka tamasya di pegunungan Swiss, Elsa menyampaikan hal yang langsung membuat Gia membeku. “Kayanya kita temenan aja, deh…”
Sekejap dunia Gia benar-benar gelap, suram, tidak ada lagi cahaya. Dia ngerasa sakit sesakit sakitnya sakit (oke ini reviewer-nya lebay). Betulan, sampai beginilah cara Gia mengungkapkan rasa sakit itu:
Have you ever wanted to cry but no tears came out, so you just stare blankly into space while feeling your heart breaks into a million pieces? I’m still alive but hardly breathing. (Hal. 176)
Setelah itu… kayanya nggak seru deh kalau dibocorin semua, hehehe. Pada akhirnya, apa yang Gia lakukan? Apa dia bisa terus berjalan ke depan? Apakah mereka balikan? Atau, apakah Gia menemui orang lain yang betul-betul merupakan akhir pencarian? Kuy, langsung disimak di bukunya.
Menurutku buku ini memberikan impuls positif, khususnya bagi para sobat ambyar yang mungkin pernah kecewa atau patah hati karena ditinggal kekasih. Kita akan bersama-sama merayakan kesedihan itu dengan menyimak cerita Gia. Perasaan kecewanya terasa nyata sekali saat dibaca. Itu salah satu sisi kerennya buku ini, bisa “ngajak ngobrol”. Enak, asyik, santai. Bukan bacaan memberatkan. Baik yang ngaku suka atau nggak suka baca buku, menurutku akan bisa menikmatinya.
Selain itu, buku ini memainkan banyak perasaan pembaca. Baik perasaan senang ketawa ngakak karena beberapa potongan ceritanya, juga perasaan simpatik ketika terselip hal-hal menyentuh di dalamnya. Meskipun sebagian besar ceritanya adalah gambaran perjalanan cinta Gia sang penulis. Tetapi beliau juga membagikan beberapa cerita yang ia temui sebagai dokter yang menemui berbagai pasien di rumah sakit dengan latar belakang keluarga yang unik-unik. Ada suami istri yang lanjut usia, pasangan muda, bahkan mbak-mbak yang hamil di luar nikah, dan sebagainya. Selain itu, nggak bosenin dan bikin ngantuk bukunya karena ada beberapa halaman yang menyuguhkan ilustrasi gambar. Jadi bisa agak-agak bayanginlah, oalah Gia tuh kek gini, Elsa tuh kek gitu, Fira tuh kek gitu… eh, yah kesebut nama Fira. Siapa itu? Udah baca langsung aja deh mending bukunya. Hihihi.